BANGKOK, iNews.id - Otoritas Thailand menyelidiki produsen baja China terkait ambruknya gedung 33 lantai di Kota Bangkok. Gedung yang masih dalam pembangunan itu ambruk akibat gempa bumi bermagnitudo 7,7 di Myanmar yang jaraknya 1.000 km lebih pada 28 Maret.
Sedikitnya 23 orang tewas dan 71 orang masih hilang 2 pekan setelah kejadian. Semua korban adalah pekerja konstruksi gedung.

Baca Juga
Hamas Sudah Muak dengan Kecaman dan Kutukan yang Malu-malu dari Negara Muslim dan Arab terhadap Genosida di Gaza
Departemen perindustrian Thailand mendesak penyelidikan terhadap Xin Ker Yuan, perusahaan baja yang memasok besi tulangan gedung tersebut.
Bangunan yang ambruk itu akan digunakan sebagai Kantor Audit Pemerintah.

Baca Juga
Negaranya Dilanda Gempa Tewaskan 3.100 Orang Lebih, Pemimpin Myanmar Kunjungan Luar Negeri
Sebelum kejadian, Xin Ker Yuan, diduga sempat menolak untuk mengungkap rincian produk yang memicu kecurigaan atas kekuatan struktural baja.

Baca Juga
Korban Tewas Gempa Myanmar Tembus 3.000 Orang, Ratusan Lainnya Hilang
Sementara itu korban tewas gempa di Myanmar mencapai 3.649 orang dan lebih dari 5.000 orang luka. Selain itu 145 orang hilang. Hujan deras dan badai petir menghambat operasi pencarian korban.
Otoritas geologi Myanmar mencatat 112 gempa susulan dengan magnitudo antara 2,8 hingga 7,5 sejak gempa utama pada 28 Maret pukul 12.50 waktu setempat.
Editor: Anton Suhartono
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow