PORT AU PRINCE, iNews.id - Perdana Menteri Haiti Garry Conille dipecat setelah kurang dari enam bulan menjabat. Sebagai penggantinya, delapan dari sembilan anggota dewan menunjuk pengusaha dan mantan kandidat Senat Haiti, Alix Didier Fils-Aime.
Haiti saat ini tidak memiliki presiden setelah presiden sebelumnya Jovenel Moïse dibunuh pada bulan Juli 2021. Conille diangkat pada 3 Juni lalu untuk memimpin Haiti melewati krisis keamanan yang dipimpin geng. Mantan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu diharapkan dapat membantu membuka jalan untuk penyelenggaraan pemilihan umum presiden di negara itu sejak 2016.
Baca Juga
Mencekam! Perdana Menteri Haiti Garry Conille Lolos dari Penembakan oleh Geng Kriminal
Dilansir dari BBC, Senin (11/11/2024), menurut konstitusi Haiti, hanya parlemen yang dapat memecat perdana menteri yang sedang menjabat. Conille menilai pemecatannya sebagai tindakan ilegal. Dalam sebuah surat yang dilihat oleh Reuters, dia menyebut pemecatannya menimbulkan kekhawatiran serius tentang masa depan Haiti.
"Resolusi ini yang diambil di luar kerangka hukum dan konstitusional apa pun menimbulkan kekhawatiran serius tentang legitimasinya," kata Conille dalam surat itu.
Baca Juga
3 Misionaris Kristen Ditembak Mati Geng Kriminal di Haiti
Saat ini, para gangster dan pemberontak berebut kekuasaan di Haiti. Dewan Presiden Transisi Haiti (TPC) dibentuk pada bulan April setelah Ariel Henry, pendahulu Conille, dipaksa turun dari jabatannya oleh jaringan geng yang telah mengambil alih sebagian ibu kota Port au Prince.
Ariel Henry awalnya meninggalkan Haiti untuk menghadiri pertemuan puncak di Guyana pada tanggal 25 Februari 2024. Namun, anggota geng kemudian merebut bandara internasional kota tersebut dan mencegah Henry untuk kembali.
Baca Juga
Haiti Mencekam! Mayat Bergelimpangan di Jalan, Negara-Negara Evakuasi Warganya
Garry Conille juga pernah menjadi sasaran penembakan oleh geng kriminal saat mengunjungi rumah sakit di Ibu Kota Port au Prince, pada Senin 29 Juli 2024. Namun, Conille yang dikawal oleh personel kepolisian Haiti serta pasukan penjaga keamanan asal Kenya yang dikirim PBB, keluar dari wilayah itu dengan selamat.