China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius, Jauh Lebih Dahsyat dari TNT

4 hours ago 1

BEIJING, iNews.id - Ilmuwan China sukses menguji coba bahan peledak berbahan dasar hidrogen tanpa nuklir. Uji coba tersebut dilakukan secara terkendali.

Surat kabar Hong Kong South China Morning Post (SCMP), mengutip hasil penelitian yang dipublikasikan "Journal of Projectiles Rockets Missiles and Guidance" mengungkap, ledakan bom seberat 2 kg itu menciptakan bola api dengan suhu 1.000 derajat Celsius lebih selama 2 detik. Itu lebih lama 15 kali lebih dibandingkan hasil ledakan TNT dengan kandungan peledak setara.

 Kami Akan Gunakan Spektrum Kekuatan Penuh, Termasuk Nuklir, Jika Diserang India

Baca Juga

Pakistan: Kami Akan Gunakan Spektrum Kekuatan Penuh, Termasuk Nuklir, Jika Diserang India

Disebutkan, para ilmuwan dari Institut Penelitian 705 milik China State Shipbuilding Corporation (CSSC) menggunakan magnesium hidrida sebagai penyimpanan untuk bahan bakar hidrogen padat.

Penulis artikel mengatakan, magnesium hidrida mengalami dekomposisi termal yang cepat setelah diaktifkan menggunakan bahan peledak konvensional serta memancarkan hidrogen, menyala menjadi api yang stabil.

Dimana Pulau Sandy Cay yang Diklaim Milik China? Ini Lokasinya dan Mengapa Diperebutkan

Baca Juga

Dimana Pulau Sandy Cay yang Diklaim Milik China? Ini Lokasinya dan Mengapa Diperebutkan

"Ledakan hidrogen menyala dengan energi penyulutan minimal, memiliki jangkauan ledakan luas, dan melepaskan api yang melesat keluar dengan cepat sambil menyebar luas," kata tim ilmuwan dipimpin oleh peneliti CSSC, Wang Xuefeng, dalam laporan tersebut.

Para ilmuwan membuktikan kombinasi tersebut memungkinkan serangan secara tepat dan terkendali pada suatu objek di area yang luas.

 Siapa Lebih Unggul?

Baca Juga

Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?

Ledakan hidrogen bisa menyebabkan kerusakan termal lebih besar, karena bola api menyebar lebih lama.

Para penulis artikel tidak menjelaskan dari mana mereka mendapatkan begitu banyak magnesium hidrida. Surat kabar tersebut melaporkan, hingga saat ini magnesium hidrida hanya bisa diproduksi di laboratorium dalam jumlah sangat terbatas, yakni beberapa gram per hari.

Belum jelas pula bagaimana Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menggunakannya sebagai senjata.

Editor: Anton Suhartono

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |