JAKARTA, iNews.id - Anak perempuan berusia 11-12 tahun diimbau untuk menerima vaksin HPV. Tujuannya agar mereka terhindar dari risiko kanker serviks di kemudian hari.
Ya, vaksin HPV diyakini mampu mencegah seseorang mengalami kanker serviks. Umumnya vaksin diberikan saat usia masih muda, dengan anggapan penerima vaksin belum pernah berhubungan seksual sebelumnya. Dengan begitu, kemanjuran vaksin bisa semakin baik.
Baca Juga
Cegah Penyebaran Kanker Serviks dengan Pap Smear Gratis kepada Ibu-Ibu di Bogor
Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Kesehatan Ida Rachmawati Gunadi Sadikin mengatakan, meski capaian vaksinasi HPV sudah cukup tinggi pada kelompok anak perempuan usia 11-12 tahun, edukasi dan ajakan tetap diperlukan. Sebab, masih ada kelompok yang abai terhadap HPV.
"Penting bagi perempuan Indonesia untuk selalu menjaga kesehatan, salah satunya melalui deteksi dini dan vaksinasi HPV," kata Ida di acara Ngobrolin HPV Run di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2024).
Baca Juga
Kenali Bahaya dan Penyebab Infeksi HPV, Dampaknya Kanker Serviks!
Kemenkes telah memasukkan vaksinasi HPV ke dalam vaksinasi nasional. Dengan begitu, vaksin diberikan secara cuma-cuma untuk kelompok usia 11-12 tahun.
"Kami sudah memulai program vaksin dari usia 11-12 tahun, di kelas 5 sampai 6 SD. Alasannya mereka belum pernah berhubungan seksual. Hingga saat ini program tersebut sudah berjalan hampir 90 persen," ungkapnya.
Baca Juga
Penguatan Kesadaran Masyarakat untuk Cegah Kanker Serviks di Indonesia
Lebih lanjut, Managing Director MSD Indonesia George Stylianou mengungkapkan digelarnya Ngobrolin HPV Run guna mendorong masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatannya. Sebab, saat ini banyak yang khawatir untuk memeriksakan kesehatannya, terutama terkait HPV.