JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi cenderung menguat sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks saham berada pada kisaran 7.195-7.318.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto menuturkan, IHSG mencoba rebound, namun belum bisa reversal, itulah kesimpulan yang paling terlihat dari perdagangan hari Jumat pekan lalu.
Baca Juga
Deretan 10 Saham Top Losers Pekan Ini, Ada BDKR hingga MPPA
"Secara teknikal, walaupun ditutup dengan penguatan, namun posisi candlestick IHSG masih di bawah MA5, yang mana sesuai fungsi dari indikator ini, dapat mengkonfirmasi apakah arah tren sudah akan berbalik atau masih berlanjut," kata William dalam analisisnya, Senin (11/11/2024).
William menambahkan, saham-saham maupun indeks yang candlestick-nya masih belum mampu menembus MA5 cenderung masih akan meneruskan trennya, baik dalam tren menguat maupun melemah.
Baca Juga
10 Saham Paling Cuan dalam Sepekan, Ada yang Melesat 139 Persen
Sebelumnya, asing kembali net sell mencapai 2.21T, kepanikan pasar sangat terasa. Kemungkinan ini merupakan efek dari historikal Donald Trump pada kemenangannya di pilpres sebelumnya, sehingga kemenangannya kali ini langsung disambut negatif oleh pasar.
"Net sell asing ini juga merupakan bentuk perpindahan portofolio asing ke instrumen investasi lain yang lebih menguntungkan berbasis dollar," katanya.
Baca Juga
IHSG Sepekan Melemah 2,91 Persen, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp12.241 Triliun
Dengan demikian, secara analisis teknikal, IHSG mencoba rebound pada perdagangan hari Jumat pekan lalu, namun penguatan yang terjadi masih sangat terbatas dan hanya sampai MA5 (level highest IHSG pada 7.350).
"Sehingga belum terjadi reversal pada IHSG dan masih ada kemungkinan untuk melemah," ucapnya.