WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menunjuk Pete Hegseth sebagai menteri pertahanan (menhan) di kabinetnya mendatang. Veteran kawakan yang juga penyiar televisi itu pernah bertugas di penjara Teluk Guantanamo Kuba serta merasakan perang di Irak dan Afghanistan.
"Saya merasa terhormat untuk mengumumkan, bahwa saya telah menominasikan Pete Hegseth untuk bertugas di kabinet sebagai Menteri Pertahanan," kata Trump, dikutip dari Sputnik, Rabu (13/11/2024).
Baca Juga
Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, Apa Saja Tugasnya?
Trump menyebut Pete telah menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai prajurit untuk pasukannya serta Negara.
"Pete tangguh, cerdas, dan benar-benar percaya pada America First. Dengan Pete di pucuk pimpinan, musuh-musuh Amerika akan waspada," ujarnya.
Baca Juga
Nasib Kasus Suap Libatkan Trump Ditentukan 19 November, Dilanjutkan atau Setop
Trump juga yakin, di bawah kepemimpinan Pete, militer AS akan lebih hebat lagi serta tidak akan pernah mundur.
Bukti ketangguhan dan pengabdian Pete, kata Trump, ditunjukkan dengan dua penghargaan Bronz Star serta lencana Combat Infantryman yang diraihnya.
Baca Juga
Trump Puji Prabowo: Apa yang Anda Lakukan di Indonesia Sangat Baik, Saya Bangga
Profil Pete Hegseth
Pria kelahiran 6 Juni 1980 itu juga dikenal sebagai presenter televisi, dan penulis. Purnawirawan psaukan Garda Nasional Angkatan Darat juga menjadi pengamat politik untuk stasiun televisi Fox News.
Dia juga pernah menjadi direktur eksekutif Vets for Freedom dan Concerned Veterans for America.
Hegseth memiliki latar belakang konservatif serta dekat dengan Partai Republik sejak menjadi mahasiswa di Universitas Princeton.
Pada 2016, dia jug menjadi pendukung kuat Trump, bahkan pernah menjadi penasihat Trump selama masa jabatan presiden periode pertama.
Dia juga pernah membujuk Trump untuk mengampuni tiga tentara AS yang dihukum atas tuduhan kejahatan perang penembakan warga sipil di Irak. Sebagai pemimpin peleton di penjara Teluk Guantanamo, dia juga membela anak buahnya yang menyiksa napi kasus terorisme.
Editor: Anton Suhartono