Ahmad Luthfi: Jangan Hanya Menanam, Mangrove Harus Dirawat

3 days ago 22

Pemalang, infojateng.id –  Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menggalakkan program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah.

Gerakan tersebut ditujukan untuk melindungi wilayah pesisir dari abrasi, intrusi air laut, dan bencana alam banjir rob.

Selain itu, sebagai perlindungan lingkungan pesisir, juga sebagai upaya pelestarian ekosistem.

Ahmad Luthfi mengatakan, rehabilitasi garis pantai tidak bisa berhenti pada menanam mangrove, tetapi juga merawatnya.

Untuk itu ia meminta kepada seluruh masyarakat dan stakeholder untuk sering mengecek mangrove dan cemara laut yang sudah ditanam.

Hal itu ia sampaikan karena saat menjabat sebagai Kapolda Jateng dulu, Ahmad Luthfi sudah melakukan gerakan menanam mangrove.

Tetapi begitu ia menjadi Gubernur Jawa Tengah, jutaan mangrove yang dulu ditanam kini hilang tak berbekas.

“Kita jangan hanya gagah menanam, tapi tidak merawat. Saya minta Bupati-Walikota, BUMD, dan dinas lingkungan hidup, begitu tanam satu minggu segera cek apakah tanaman bisa tumbuh atau tidak. Itu akan membuat masyarakat akan mau dan mencintai sekaligus menanam. Kecil menanam, besar menuai hasil,” kata Ahmad saat launching program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah yang dilakukan di Pantai Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jumat (27/6/2025).

Program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah itu merupakan bagian dari Gerakan Menanam dan Merawat 12 juta Mangrove Selama 2025-2029 yang digagas oleh Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara.

Kegiatan itu dihadiri Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Bupati Pemalang, dan perwakilan dari Pemkab Batang, Pemkab Pekalongan, dan Pemkot Pekalongan.

Gerakan tersebut juga linier dengan program Pemprov Jateng yang digagas Ahmad Luthfi, Mageri Segoro.

Program Mageri Segoro sendiri sudah diawali dengan penanaman mangrove secara serentak di 17 kabupaten/kota di Jateng beberapa waktu lalu.

Targetnya sampai Desember 2025 nanti adalah 1,5 juta bibit mangrove yang ditanam di sepanjang pesisir Utara dan Selatan Jawa Tengah.

“Mageri Segoro itu intinya bagaimana agar laut kita tidak mengganas sampai ke daratan. Kita buat pager yang ada di segoro (laut). Garis pantai Jateng itu panjangnya sekitar 997 km, ada di Pantura dan Pansela. Sampai Desember nanti harus tercukupi (tertanam) mangrove dan itu akan masuk rekor MURI,” jelasnya.

Luthfi berharap program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah dengan gerakan menanam mangrove itu dapat bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya bagi masyarakat pesisir agar abrasi dan rob yang terjadi berbagai daerah dapat teratasi.

Ketua Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara, Ardas Patra, mengatakan, kegiatan di Pantai Kertosari tersebut merupakan gerakan menanam 5.000 mangrove di 9 desa yang terdampak langsung rob dan abrasi di pesisir pantai Kabupaten Pemalang.

“Gerakan ini akan diperlebar, meliputi seluruh pantai di Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang. Totalnya adalah 132 hektare dengan kebutuhan mangrove sebanyak 500 ribu batang pohon. Itu akan dilakukan bertahap selama 6 bulan,” kata Ardas.

Dijelaskan, setiap desa terdapat sekitar 10 relawan yang akan bergerak bersama masyarakat setempat.

Relawan ini tidak hanya menanam tetapi juga bertanggung jawab untuk merawat mangrove yang ditanam. Sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menanam dan merawat mangrove.

“Paling berat tentang mangrove itu kan mengedukasi masyarakat. Jadi menanam dan merawatnya karena ini harus tumbuh sampai masa kritisnya lewat. Masa kritisnya lewat inilah yang akan menjadi harapan baru dari penataan pantai,” jelasnya.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan, gerakan menanam dan merawat mangrove adalah merupakan cara sederhana untuk menyelamatkan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir.

“Saya berterima kasih kepada penggiat lingkungan. Ini bentuk kesadaran yang dilakukan oleh masyarakat untuk menyelamatkan masa depan lingkungan. Ini harus kita sambut,” kata dia.

Ia juga mengapresiasi gebrakan Gubernur Ahmad Luthfi yang telah memiliki program Mageri Segoro sebagai upaya untuk menyelamatkan daerah pesisir.

Disebutkan, target 1,5 juta pohon mangrove itu sangat bagus meskipun untuk memenuhi kebutuhan bibit mangrove itu sendiri agak sulit.

“Pagar laut itu meskipun jangka panjang memang harus dilakukan. Ketersediaan bibit mangrove terbatas. Gubernur beserta jajarannya sudah melakukan upaya pembibitan agar dapat memenuhi kebutuhan,” ujarnya. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |