KAIRO, iNews.id - Hamas menegaskan tak ada pembebasan sandera Israel atau pertukaran tahanan sampai perang di Jalur Gaza berakhir. Pernyataan itu disampaikan pemimpin Hamas Khalil Al Hayya setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar sayembara sebesar 5 juta dolar AS atau sekitar Rp80 miliar bagi setiap sandera yang dibebaskan.
"Tanpa berakhirnya perang, tidak akan ada pertukaran tahanan," kata Hayya, dalam wawancara yang disiarkan di stasiun televisi Al Aqsa.
Baca Juga
Partai Arab-Yahudi Israel Dukung Penangkapan Netanyahu: Pemerintahan Kriminal!
Menurut Hayya, tak ada gunanya pembebasan sandera jika Israel tak menghentikan serangannya ke Gaza.
"Bagaimana bisa orang waras atau gila bisa kehilangan kartu kuat (sandera) sementara perang terus berlanjut?" ujarnya.
Baca Juga
ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Hamas: Preseden Sejarah yang Penting
Hayya juga menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berarda di balik berulangnya kegagalan kesepakatan gencatan senjata.
Saat ini sedang berlangsung kontak dengan beberapa negara dan mediator untuk menghidupkan kembali negosiasi dan segala retorika Netanyahu untuk menggagalkan kesepakatan harus ditolak.
Baca Juga
Militer Israel Buru 1.000 Pemuda Yahudi Ultra-Ortodoks yang Tolak Dikirim Perang ke Gaza
"Kami siap untuk melanjutkan upaya tersebut tapi yang lebih penting adalah melihat keinginan nyata di pihak penjajah untuk mengakhiri agresi. Fakta membuktikan, Netanyahu adalah orang yang merusaknya (negosiasi),” kata Hayya.
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow