JAKARTA, iNews.id - Indonesia menargetkan penjualan mobil baru kembali menyentuh angka 1 juta unit pada 2025. Tahun ini, penjualan mobil nasional hanya ditarget 850.000 unit, turun 23 persen dari perkiraan sebelumnya 1,1 juta unit.
Di sisi lain, Indonesia saat ini masih terjebak one million trap, merujuk pada kondisi stagnasi pasar otomotif yang sulit melampaui penjualan 1 juta unit per tahun. Ini ditunjukkan dengan penjualan selama 10 tahun stagnan di angka sekitar 1 juta sejak 2015, setelah puncak penjualan pada 2013 sebanyak 1,23 juta unit.
Baca Juga
Viral Sopir Truk Sobek Gambar Gus Miftah di Kendaraannya, Netizen: Takut Gak Dapat Muatan
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil (wholesales) pada Januari hingga Oktober 2024, sebanyak 709 ribu unit. Jumlah ini mengalami kontraksi sebesar -15,01 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama 2023.
Gaikindo berharap penjualan mobil kembali tumbuh seiring kembali naiknya daya beli masyarakat dengan target penjualan 1 juta unit. Diperlukan insentif khusus untuk mengerek kembali penjualan mobil dan menghadapi tantangan wacana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) pada 2025
Baca Juga
Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Kerap Pamer Naik Mobil Mewah dari Alphard hingga Land Cruiser
"Kami optimistis menuju 1 juta unit. Kita berusaha ke sana, dan sudah dilakukan. Melalui pameran-pameran bisa berdampak," ujar Sekum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara dalam forum diskusi Mengakhiri One Million Trap Menyongsong Era Rendah Emisi di Jakarta, Rabu (4/11/2024).
Kukuh menuturkan, salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan memperluas insentif tidak hanya pada kendaraan listrik berbasias baterai (BEV), tapi juga kendaraan hybrid (HEV). Ini diyakini dapat mendorong penjualan mobil.
Baca Juga
Pusing Ditagih Insentif Mobil Listrik dan Hybrid, Pemerintah Minta Produsen Bikin Harga Lebih Murah Dulu
"Apalagi mobil hybrid penjualannya terus tumbuh. Mobil hybrid mampu mengurangi emisi dan memberikan kontribusi pada efisiensi konsumsi bahan bakar. Jika insentif diberikan ini dapat mendorong penjualan mobil karena harga lebih terjangkau," katanya.