TEHERAN, iNews.id - Iran menuduh Amerika Serikat (AS) dan Israel terlibat dalam serangan kelompok bersenjata di Aleppo, Suriah. Kelompok pemberontak yang dipimpin Hayi'at Tahrir Al Shams (HTS) berupaya merebut kendali penuh atas Aleppo dengan melancarkan serangan sejak Rabu (27/11/2024).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran Esmail Baghaei mengatakan, para pemberontak menyerang Suriah bertepatan dengan hari kesepakatan gencatan senjata Israel dengan Hizbullah.
Baca Juga
Beredar Video Pasukan Pemberontak Suriah Duduki Istana Presiden Bashar Al Assad di Aleppo
“Perkembangan terkini di Suriah yang bertepatan dengan gencatan senjata di Lebanon serta pernyataan pejabat Amerika terkait hal ini, menunjukkan adanya semacam koordinasi dan kerja sama antara teroris, AS, dan rezim Zionis,” kata Baghaei, seperti dikutip dari RT.
Dia menyebut AS dan Israel melakukan serangan melalui pemberontak untuk melemahkan Suriah serta menciptakan perpecahan dan provokasi di antara negara-negara Islam.
Baca Juga
Jenderal Rusia Pemimpin Perang Suriah Dicopot gegara Kalah Lawan Pemberontak
Menurut Baghaei, AS sejak lama membantu kelompok militan yang beroperasi di Suriah, sementara Israel menjadi pihak yang paling diuntungkan dari konflik di Suriah.
Dia pun mendesak semua negara Muslim untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan rezim Zionis serta bersatu untuk melawannya.
Baca Juga
Jet Tempur Israel Paksa Pesawat Iran Putar Balik di Langit Suriah
Serangan atas Aleppo secara efektif mengakhiri gencatan senjata antara pemerintah Suriah dengan pemberontak yang dimediasi Rusia dan Turki pada 2020.
Iran sedang berupaya bekerja sama dengan kekuatan di kawasan untuk memulihkan kesepakatan tersebut.
Bukan mustahil, gencatan senjata bisa saja dipulihkan kembali melalui Proses Astana yang diluncurkan pada 2017 guna menyelesaikan perang saudara Suriah.
“Semua orang mengakui bahwa Proses Astana telah menjadi mekanisme yang paling stabil dan berhasil terkait dengan pengendalian krisis di Suriah dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi berkunjung ke Turki untuk membahas cara-cara meredakan eskalasi.
Sebelumnya, Araghchi juga menuduh AS dan Israel bertanggung jawab atas pecahnya kembali perang saudara di Suriah. Dia menyebut serangan pemberontak pekan lalu sebagai rencana Amerika-Zionis.
Menurut Araghchi, AS dan Israel sengaja memanfaatkan HTS sebagai proksi untuk menyerang pemerintah Suriah karena mendukung Palestina.
Editor: Anton Suhartono