JAKARTA, iNews.id - Jenderal (Purn) Leonardus Benyamin (LB) Moerdani, atau lebih dikenal dengan Benny Moerdani, adalah purnawirawan perwira tinggi TNI yang memiliki pengalaman tempur luar biasa. Sejak usia 13 tahun, Benny telah terlibat dalam berbagai pertempuran.
Sejumlah pertempuran sudah dilakoninya baik melawan penjajah di masa revolusi kemerdekaan Indonesia maupun dalam operasi-operasi militer lain seperti penumpasan pemberontakan PRRI/Permesta, DI/TII, hingga G30S/PKI.
Baca Juga
Kisah Jenderal Kopassus Tolak Hadiah Mobil Mewah, sampai Bikin Sultan Brunei Tertawa
Dikutip dari buku "Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani, Dia Tak Bisa Dibeli dengan Uang", Minggu (24/11/2024), Benny pernah menjalani tugas berbahaya sebagai mata-mata saat masih belia. Pada usia muda, dia menyusup ke markas Belanda dan berhasil menjalankan misinya dengan baik meski sangat berisiko karena nyawanya terancam jika tertangkap.
Seiring berjalannya waktu, keberanian Benny Moerdani dalam dunia militer semakin terkenal. Bahkan, pada suatu masa, Belanda menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang bisa menangkapnya, baik hidup maupun mati.
Baca Juga
Kisah Luhut Kirim Prajurit Kopassus ke Mahfud MD saat Kasus Cicak Buaya
Tawaran ini muncul saat Benny terlibat dalam Operasi Naga di Irian Barat (Papua) pada 1962. Saat itu, Benny yang berpangkat kapten ditugaskan untuk menggagalkan rencana Belanda yang ingin mendirikan negara boneka di Papua.
Dia diterjunkan ke daerah Merauke dengan tujuan untuk mengalihkan perhatian pasukan Belanda yang berkekuatan sekitar 10.000 tentara di Biak. Di sana, Benny berhadapan langsung dengan pasukan elite Belanda, yaitu Koninklijke Mariniers (Marinir Kerajaan).
Baca Juga
Kisah Prajurit Kopassus Mampu Baca Jejak OPM, Berani Masuk ke Markas Musuh untuk Bebaskan Sandera
Pada 23 Juni 1962, sebanyak 213 prajurit Kopassus diterjunkan menggunakan pesawat C-130 Hercules ke Papua. Namun, operasi ini bocor setelah disiarkan oleh radio Australia, sehingga Belanda menghadang pasukan Indonesia.
Baca Juga