BOGOR, iNews.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan kepada para penyuluh agama dalam berdakwah secara arif dan bijaksana. Jangan suka klaim kebenaran bahkan mengkafirkan orang lain.
"Saya katakan, kalau kita menyalahkan orang lain, pertanda orang itu masih harus belajar. Tapi kalau orang itu tidak menyalahkan orang lain tidak juga menyalahkan diri sendiri, maka sudah selesai belajar. Itu sudah arif," kata Nasaruddin dalam Kemah Nasional Pejuang Moderasi Beragama di Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (4/12/2024).
Baca Juga
Inayah Wahid Kritik Gus Miftah: Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama
Penyuluh agama yang baik, lanjut Nasaruddin, justru mampu mengelola serta memberikan solusi yang terbaik tanpa harus mencari kambing hitam.
"Orang arif tidak pernah mencari kambing hitam, tapi diam-diam menyelesaikan persoalan. Itulah kader. Orang pintar banyak tapi orang arif hanya sedikit. Kalian di samping pintar juga arif," tuturnya.
Baca Juga
Ustadz Derry Sulaiman Tanggapi Dugaan Penistaan Agama Dilakukan Isa Zega: Sudah Melewati Batas
"Buktikan, jika kita mencintai Tuhan pasti mencintai makhluknya," sambung Nasaruddin.
Di sisi lain, Nasaruddin menyebut bahwa nilai jual Indonesia yang paling mahal adalah keberagaman. Untuk itu dirinya menghimbau kepada semua pihak terutama penyuluh agama untuk saling menjaga.
"Tidak ada yang terbaik di kolong bumi ini selain Indonesia melalui Bhinneka Tunggal Ika. Ini komoditi ekspor dan paling mahal ada kerukunan bangsa Indonesia," tegasnya.