JAKARTA, iNews.id - Fakta-fakta terbaru gencatan senjata Israel-Hamas penting diketahui. Pemerintah Qatar mengumumkan gencatan senjata Israel-Hamas pada Rabu (15/1/2025) malam wakti setempat.
Meski demikian gencatan senjata selama 6 pekan atau 42 hari itu baru berlaku efektif pada Minggu (19/1/2025) atau sehari sebelum pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).
![Indonesia Sambut Baik Gencatan Senjata di Gaza, Serukan Kemerdekaan Palestina dari Penjajah Israel](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/16/palestine_flag2_ap.jpg)
Baca Juga
Indonesia Sambut Baik Gencatan Senjata di Gaza, Serukan Kemerdekaan Palestina dari Penjajah Israel
Fakta-Fakta Gencatan Senjata Israel-Hamas
1. Israel Bersiap Tarik Pasukan dari Perbatasan Mesir
Militer Israel mulai mempersiapkan penarikan pasukan dari Koridor Philadelphi di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir terkait kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.
"Pertemuan dan penilaian situasi digelar di Komando Selatan militer Israel sebagai persiapan untuk penarikan pasukan secara bertahap dari Jalur Gaza begitu perjanjian gencatan senjata berlaku," demikian laporan stasiun televisi Israel, Kan.
![Gencatan Senjata, Pasukan Israel Bersiap Ditarik dari Perbatasan Gaza-Mesir](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/09/23/tentara_israel2_ap.jpg)
Baca Juga
Gencatan Senjata, Pasukan Israel Bersiap Ditarik dari Perbatasan Gaza-Mesir
Hal senada disampaikan seorang sumber pejabat keamanan Israel, pasukan yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Rafah segera ditarik begitu perjanjian berlaku.
Namun tak seluruh tentara Zionis ditarik dari Koridor Philadelphi, melainkan sebagian saja. Penarikan mulai dilaksanakan beberapa hari setelah perjanjian berlaku.
![Pasukan Israel Terus Bombardir Gaza usai Pengumuman Gencatan Senjata](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/16/gaza_diserang3_ap.jpg)
Baca Juga
Pasukan Israel Terus Bombardir Gaza usai Pengumuman Gencatan Senjata
Selain itu militer Zionis juga akan membangun zona penyangga di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza. Semua bangunan di sepanjang zona penyangga telah dihancurkan, yakni di area selebar lebih 1 km.
2. Israel Bunuh Hampir 100 Warga Gaza Pasca-Pengumuman Gencatan Senjata
Israel terus membombardir Gaza sejak pengumuman kesepakatan gencatan senjata pada Rabu malam. Sedikitnya 100 warga Gaza tewas dalam serangan di sekitar 50 titik tersebut. Dari jumlah itu, sedikitnya 25 di antaranya adalah perempuan 21 anak-anak.
![Langka, Organisasi Islam Terbesar AS Puji Trump terkait Gencatan Senjata di Gaza](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/11/06/trump6_ap.jpg)
Baca Juga
Langka, Organisasi Islam Terbesar AS Puji Trump terkait Gencatan Senjata di Gaza
Kantor berita Wafa, mengutip data resmi dari otoritas kesehatan, melaporkan korban tewas akibat serangan tersebut hingga Jumat (17/1/2025) lebih dari 90 orang.
Gaza Utara menjadi area yang menjadi target serangan masif pasukan Zionis dalam 24 jam terakhir. Satu dari beberapa serangan tersebut, yakni di Jabalia, menewaskan sedikitnya 20 orang sekaligus.
Selain itu petugas pertahanan sipil masih mencari korban yang tertimbun reuntuhan bangunan.
3. Menteri-Menteri Radikal Israel Ancam Mundur
Fakta-fakta terbaru lainnya , beberapa menteri sayap kanan radikal Israel mengancam mundur dari kabinet serta menarik dukungannya dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pertama, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, sebelum pengumuman gencatan senjata oleh Qatar, sudah mewanti-wanti akan menyerahkan jabatannya. Dia menegaskan Israel harus melanjutkan serangan militer di Gaza sampai Hamas menyerah.
Setelah itu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengungkapkan ancaman serupa.
"Syarat yang jelas bagi kita untuk tetap berada di pemerintahan adalah kepastian mutlak untuk kembali berperang," kata politikus sayap kanan jauh itu.
Dia mengklaim perang harus dilanjutkan demi melenyapkan Hamas.
Selanjutnya giliran Menteri Urusan Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme Israel Amichai Chikli yang mengancam mundur. Dia menolak penarikan tentara Israel diri Koridor Philadelphi, jalur di perbatasan Gaza-Mesir yang membentang 14 km.
Netanyahu akan menggelar sidang kabinet pada Jumat untuk melakukan pemungutan suara guna menyetujui kesepakatan gencatan senjata tersebut. Sidang ditunda dari seharusnya pada Kamis kemarin.