Demak Raih Peringkat ke-3 Terbaik Penurunan Stunting se-Jawa Tengah

1 day ago 6

Demak, Infojateng.id – Kabupaten Demak berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Demak turun drastis menjadi 4,66 persen, menempatkannya di posisi ketiga terbaik se-Jawa Tengah.

Capaian ini diumumkan dalam kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Demak Tahun 2025 yang digelar di Pendopo setempat, Senin (5/5/2025).

Forum tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Demak Eisti’anah dan dihadiri oleh unsur Forkopimda, perangkat daerah, lembaga vertikal, TP PKK, serta Pimpinan Cabang Bank Jateng.

Dalam laporannya, Kepala Dinpermades P2KB Demak Taufik Rifa’i menyampaikan, bahwa penurunan angka stunting di Demak merupakan hasil nyata dari kerja sama lintas sektor dan peran aktif masyarakat.

Taufik menyebut, angka stunting di Demak mengalami penurunan signifikan dari 16,2 persen pada 2022, menjadi 9,5 persen pada 2023, dan kini mencapai 4,66 persen.

“Ini menunjukkan bahwa program intervensi spesifik dan sensitif yang dijalankan selama ini sudah berjalan efektif dan tepat sasaran,” ujar Taufik.

Sementara itu, Bupati Demak Eisti’anah dalam sambutannya menegaskan bahwa stunting bukan hanya soal tinggi badan, melainkan menyangkut kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh.

“Anak-anak yang mengalami stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang. Maka dari itu, penanganannya harus kita lakukan secara serius dan kolaboratif,” kata Eisti’anah.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), yang merupakan quick win nasional dari BKKBN.

Program ini mengajak individu dan sektor swasta menjadi orang tua asuh bagi anak dari keluarga berisiko stunting.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Demak Muhammad Badruddin menekankan bahwa stunting adalah persoalan multidimensi.

“Kita harus membangun ekosistem kerja kolaboratif dari hulu ke hilir. Mulai dari ibu hamil hingga anak usia dua tahun,” ujar Badruddin.

Pihak BKKBN Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Rahutomo Wahyu Setiawan mengapresiasi capaian Demak yang dinilai melampaui target nasional.

Ia juga mengingatkan agar prestasi ini tidak membuat lengah.

“Target RPJMN 2025–2029 adalah prevalensi stunting nasional sebesar 14,2 persen. Demak sudah jauh di bawah angka itu, tapi jangan sampai capaian ini justru naik kembali”, ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen bersama, dilakukan pula penyerahan simbolis bantuan GENTING kepada keluarga berisiko stunting.

Hingga saat ini, sebanyak 23 keluarga di Demak telah mendapatkan dukungan senilai total Rp62,1 juta, berupa pangan bergizi hingga intervensi non-nutrisi seperti fasilitas air bersih.

Rembuk Stunting 2025 ditutup dengan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat intervensi terintegrasi, penggunaan dana desa secara tepat sasaran, serta pelibatan masyarakat dalam pencegahan stunting secara berkelanjutan. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |