Batang, Infojateng.id – Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas jalinan kolaborasi dan komunikasi yang harmonis antara pekerja dan pengusaha di Kabupaten Batang.
Hal itu disampaikannya dalam peringatan Hari Buruh Internasional di halaman Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batang, Kabupaten Batang, Rabu (7/5/2025).
Menurut bupati, hubungan industrial yang sehat di Batang tercermin dari rendahnya jumlah sengketa antara tenaga kerja dan pengusaha.
“Fungsinya jelas, saya tadi tanya langsung ke Kepala Disnaker,” kata Faiz.
Dia menyebut, tahun lalu hanya ada 20 kasus sengketa hubungan industrial, padahal jumlah tenaga kerja kita mencapai sekitar 200.000 orang. Artinya, hanya 0,01 persen.
“Ini menjadi bukti jalinan komunikasi berjalan baik, saling menguntungkan, saling membahagiakan, dan harus terus kita jaga,” jelasnya.
Faiz juga menegaskan pentingnya menjaga iklim investasi agar perekonomian daerah terus tumbuh dan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Bupati juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Kabupaten Batang dalam beberapa tahun ke depan.
“Kita punya potensi investasi cukup besar. Targetnya, tahun 2029 ada serapan tenaga kerja lebih dari 357.000 orang dengan total investasi hampir Rp70 triliun, baik di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) maupun di luar KEK,” ungkapnya.
Pihaknya mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menurunkan angka pengangguran yang saat ini mencapai sekitar 28.000 orang.
Dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja, ia meyakini pertumbuhan ekonomi akan meningkat, UMKM berkembang, dan kesejahteraan masyarakat terangkat.
“Kalau orang bekerja, maka mereka bisa belanja. Spending per kapita naik, UMKM tumbuh, petani dan nelayan juga ikut menikmati hasilnya. Ini akan mendorong roda perekonomian kita yang kini pertumbuhannya sudah mencapai 6,03 persen, di atas rata-rata provinsi dan nasional,” tegasnya.
Tak hanya soal ekonomi, Faiz juga menyoroti pentingnya jaminan perlindungan bagi pekerja, termasuk jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja.
Ia menitipkan pesan kepada para pengusaha untuk memperhatikan aspek ini secara serius.
“Ini bagian dari upaya kita menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja. Jangan sampai ada yang terlewat di lapangan,” imbuhnya.
Faiz juga memberi perhatian khusus pada pekerja perempuan, terutama ibu dengan anak kecil.
Ia mendorong agar perusahaan menyediakan fasilitas Daycare (Tempat Penitipan Anak) agar pekerja dapat bekerja dengan nyaman tanpa harus khawatir meninggalkan anaknya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Batang Rahmat Nurul Fadilah menjelaskan, bahwa peringatan Hari Buruh 2025 mengangkat tema tentang pentingnya solidaritas antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
Peringatan ini dihadiri 200 peserta dari berbagai unsur dan diselenggarakan di halaman kantor Disnaker sebagai bentuk kedekatan dengan masyarakat.
“Tahun ini kita ingin menampilkan Disnaker sebagai rumah bersama. Gedung baru ini baru difungsikan sejak awal 2024, dan sudah kami manfaatkan untuk kegiatan pelayanan masyarakat,” tutur Nurul.
Rangkaian acara Hari Buruh dimulai sejak pagi dengan senam bersama, dilanjutkan tasyakuran, dialog ketenagakerjaan, serta hiburan.
Seluruh kegiatan didanai oleh dukungan para pengusaha di Batang, termasuk doorprize dari Kapolres Batang dan BPJS Ketenagakerjaan.
Ketua DPC Apindo Batang Edi Sisworo menekankan, pentingnya kesadaran dari para pekerja untuk memahami kondisi sulit yang tengah dihadapi pengusaha dalam mencari pasar, terutama pasca kebijakan tarif impor dari Presiden AS, Donald Trump.
“Susahnya luar biasa mencari market saat ini. Tapi kalau kita saling asah, asih, dan asuh, Insyaallah semua tantangan bisa kita hadapi bersama,” ujar Edi.
Senada dengan itu, Ketua SPSI Batang Sucipto Adi mengajak, para buruh untuk lebih mengedepankan dialog daripada aksi demonstrasi demi menjaga iklim investasi.
“Kondusivitas wilayah sangat berpengaruh terhadap investasi. Kalau wilayah tidak kondusif, buruh juga yang kena dampaknya,” tandas Sucipto. (eko/redaksi)