Kemenag Batang Intens Gelar Diskusi, Cegah Konflik Keagamaan

1 week ago 32

Kemenag Batang Intens Gelar Diskusi, Cegah Konflik Keagamaan

Kemenag Batang menggelar diskusi yang berfokus pada pencegahan dini konflik paham keagamaan Islam di Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Batang, Kamis (3/7/2025). Dok. Diskominfo Batang - (infojateng.id)

Batang, infojateng.id –  Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Batang menggelar diskusi yang berfokus pada pencegahan dini konflik paham keagamaan Islam.

Forum diskusi itu intens digelar untuk mencegah timbulnya konflik keagamaan internal maupun eksternal sedini mungkin.

Hadir dalam forum diskusi tersebut yaitu perwakilan organisasi kemasyarakatan seperti MUI, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Rifa’iyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia dan Sarikat Islam.

Dalam forum itu mendiskusikan agar langkah-langkah pencegahan dan antisipasi munculnya konflik keagamaan yang disebabkan berbagai faktor.

Kepala Kantor Kemenag Batang Mahrus mengatakan, diskusi tersebut menghasilkan rekomendasi ke pihak Kemenag Jateng dan pusat. Yakni secara intensif akan menggelar diskusi rutin lintas agama atau kepercayaan.

“Diskusi itu akan digelar tiap beberapa bulan sekali, untuk merawat perbedaan sehingga tidak memunculkan konflik yang berkembang liar di masyarakat. Karena telah tertangani sedini mungkin oleh forum diskusi lintas agama maupun kepercayaan,” kata Mahrus, saat ditemui di Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Batang, Kamis (3/7/2025).

Menyikapi rencana pembangunan sejumlah tempat ibadah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang, Mahruz berencana mendiskusikannya bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Menurutnya, hal ini menjadi penting, agar setelah berdirinya tempat ibadah itu, tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.

“Karena mayoritas pekerja di KEK memiliki kepercayaan yang beragam, tidak akan menimbulkan konflik keagamaan. Sebab potensi konflik akan muncul ketika pendirian tempat ibadah yang berbeda dilakukan di komunitas satu agama tertentu,” jelasnya.

Ia mengimbau, tiap kecamatan turut berpartisipasi memberikan data yang valid agar mengetahui potensi konflik sekecil apapun.

“Supaya nantinya bisa dilakukan mitigasi agar tidak berkembang luas,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua MUI Batang KH. Zainul Iroqi tidak menampik konflik dapat terjadi di berbagai lingkungan, namun tergantung kedewasaan dan keluasan ilmu dari SDM yang menaunginya. Apabila memiliki pemimpin yang berwawasan dan jaringan pertemanan yang luas, konflik seberat apapun dapat diredam.

“Sebuah konflik kalau kita bisa mengelola dengan baik justru menjadi pemicu kita untuk meningkatkan kualitas diri,” ujarnya. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |