BEIJING, iNews.id - China akhirnya menerima kembali pesawat Boeing setelah menghentikan pengiriman sejak sebulan. Seluruh maskapai China diperintah oleh pemerintah untuk tidak menerima pengiriman pesawat Boeing.
Kebijakan keras itu diterapkan sebagai pembalasan atas pemberlakuan tarif 145 persen pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap produk China.

Baca Juga
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
Selain itu harga pesawat dari produsen AS, termasuk Boeing, melonjak drastis setelah China juga menerapkan tarif tinggi untuk produk impor AS yakni 125 persen.
Kedua negara pada Senin (12/5/2025) sepakat untuk melakukan "gencatan senjata" perang tarif dengan mengurangi besarannya secara signifikan selama 90 hari mendatang. AS menurunkan tarif dari 145 menjadi 30 persen, sementara China memangkas tarif impor produk AS dari 125 menjadi 10 persen.

Baca Juga
Kebijakan Xi Jinping Pro-Rakyat China: Antikorupsi, Pengentasan Kemiskinan, hingga Infrastruktur
Dalam pernyataan bersama, kedua pemerintah mengakui pentingnya hubungan perdagangan berkelanjutan, jangka panjang, dan saling menguntungkan.
Seorang sumber pejabat China mengatakan kepada Bloomberg, pemerintah telah memberi tahu seluruh maskapai penerbangan nasional dan lembaga terkait lainnya bahwa pengiriman pesawat buatan AS bisa dilanjutkan kembali. Maskapai juga diberi kebebasan untuk mengatur pengiriman sesuai jadwal dan aturan masing-masing.

Baca Juga
Perang Tarif, Pesawat Boeing Pesanan Maskapai China Putar Balik ke AS Setelah Terbang 8.000 Km
Boeing semakin terpukul setelah keputusan China menolak pesawat-pesawatnya. Padahal perusahaan baru saja pulih setelah dilanda berbagai masalah.