Harga Kopi Melonjak ke Level Tertinggi, Ini Penyebabnya

3 weeks ago 8

JAKARTA, iNews.id - Harga kopi di pasar komoditas internasional telah menyentuh level tertinggi pada tahun ini. Hal ini terjadi karena para pedagang memperkirakan panen akan menyusut setelah dua produsen terbesar dunia, Brasil dan Vietnam dilanda cuaca buruk dan kenaikan popularitas minuman tersebut.

Melansir BBC, harga biji kopi Arabika, yang merupakan produksi global terbesar, mencapai 3,44 dolar AS per pon (0,45 kg), setelah melonjak lebih dari 80 persen tahun ini. Sementara itu, harga biji kopi Robusta menyentuh titik tertinggi baru pada bulan September.

Mengintip Jenis Kopi Robusta, Arabika dan Excelsa Dikembangkan di Indonesia, Punya Citarasa Berbeda

Baca Juga

Mengintip Jenis Kopi Robusta, Arabika dan Excelsa Dikembangkan di Indonesia, Punya Citarasa Berbeda

Merek-merek kopi ternama disebut tengah mempertimbangkan untuk menaikkan harga pada 2025 mendatang. 

CEO Tuan Loc Commodities, Vinh Nguyen menyebut, meskipun dalam beberapa tahun terakhir pemanggang kopi besar mampu menyerap kenaikan harga untuk membuat pelanggan senang dan mempertahankan pangsa pasar, tampaknya hal itu akan berubah. 

Orang Indonesia Dikenal Penyuka Kopi, 40 Persen Minum 2 Gelas Sehari

Baca Juga

Orang Indonesia Dikenal Penyuka Kopi, 40 Persen Minum 2 Gelas Sehari

"Merek-merek seperti JDE Peet (pemilik merek Douwe Egberts), Nestle, dan lain-lain, (sebelumnya) menanggung beban harga bahan baku yang lebih tinggi," ucap Nguyen dikutip, Rabu (11/12/2024).

"Namun, saat ini mereka hampir mencapai titik kritis. Banyak dari mereka yang mempertimbangkan kenaikan harga di supermarket pada (kuartal pertama) tahun 2025," tuturnya.

 Menghargai Warisan dan Membangun Masa Depan

Baca Juga

Kopi Nusantara: Menghargai Warisan dan Membangun Masa Depan

Dalam sebuah forum bersama investor pada bulan November, Kepala Merek Kopi Nestle, David Rennie menyebut bahwa industri kopi menghadapi masa-masa sulit dan mengakui bahwa perusahaannya harus menyesuaikan harga dan ukuran kemasannya.

"Kami tidak kebal terhadap harga kopi, jauh dari itu," ucap Rennie. 

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |