NEW DELHI, iNews.id - Pemerintah India langsung melapor ke Amerika Serikat (AS) setelah melancarkan serangan ke Pakistan, Rabu (7/5/2025) dini hari. India melancarkan serangan rudal ke beberapa wilayah, menewaskan delapan orang dan melukai 35 lainnya, menurut pejabat Pakistan.
Kedutaan Besar (Kedubes) India di Washington DC menyatakan, Penasihat Keamanan Nasional (NHA) India Ajit Doval memberi pengarahan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio, tak lama setelah serangan berlangsung.

Baca Juga
Friedrich Merz Terpilih sebagai Kanselir Jerman pada Upaya Kedua
Disebutkan, serangan militer India dilakukan secara akurat terhadap target yang ditentukan.
"Tak lama setelah serangan, NSA Shri Ajit Doval berbicara kepada NSA AS sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio, memberi pengarahan kepadanya tentang tindakan yang diambil," bunyi pernyataan kedubes, seperti dikutip dari Sputnik.

Baca Juga
Breaking News: India Serang Pakistan
Dalam pengarahan itu, Doval mengatakan kepada Rubio, tidak ada target sipil, ekonomi, atau militer Pakistan yang menjadi sasaran.
Sementara itu Rubio berharap konflik kedua negara segera berakhir.

Baca Juga
Pakistan Balas India! Usir Seluruh Warga dan Larang Pesawat Melintas
"Saya memantau situasi antara India dan Pakistan dengan saksama. Saya sependapat dengan komentar @POTUS (Donald Trump) sebelumnya bahwa mudah-mudahan ini segera berakhir dan akan melibatkan kepemimpinan India dan Pakistan menuju resolusi damai," kata pria yang juga baru ditunjuk Trump sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS yang baru, menggantikan Mike Waltz, itu di media sosial X.
Kantor berita Reuters, mengutip beberapa sumber pejabat India, melaporkan selain AS pemerintah juga menghubungi perwakilan Rusia, Inggris, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA), untuk memberi tahu mengenai serangan tersebut.

Baca Juga
Panas! India Usir Semua Warga Pakistan Buntut Penembakan di Kashmir Tewaskan 28 Orang
Sebelumnya Kementerian Pertahanan (Kemhan) India mengumumkan Operasi Sindoor ke Pakistan, termasuk ke wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan menargetkan enam lokasi, termasuk dua di Provinsi Punjab.
Editor: Anton Suhartono