Jaga Perkembangan Kendaraan Listrik, Pemerintah Godok Besaran Insentif EV di 2025 

3 weeks ago 10

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah terus mendorong perkembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia seiring dengan upaya mencapai Net Zero Emission (ZNE) pada 2060. Untuk mencapai itu, pemerintah saat ini tengah menggodok besaran insentif EV pada 2025.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat sepanjang Januari hingga Oktober 2024 penjualan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) mencapai 31.950 unit atau tumbuh sebesar 166 persen (year on year/YoY). Angka ini didominasi Wuling BingouEV 4.236 unit (13,2 persen), disusul BYD Seal 4.064 unit (12,7 persen), dan Chery Omoda 5 sebanyak 3.926 unit (12,3 persen).

Sementara produksi mobil listrik pada Januari hingga Oktober 2024 sebanyak 17.488 unit. Angka ini lebih tinggi dibandingkan data penjualan BEV sepanjang 2023 yang mencapai 15.358 unit.

Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian, Ekko Harjanto menyampaikan ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan one million trap (penjualan tertahan di 1 juta unit), seperti relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Pemerintah bersama stakeholder juga saat ini masih menggodok besaran insentif EV pada 2025.

"Pemerintah memberikan relaksasi PPnBM untuk kendaraan tertentu, terutama yang ramah lingkungan seperti Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dan Baterai Electric Vehicle (BEV). Langkah ini diharapkan dapat menurunkan harga jual kendaraan sehingga lebih terjangkau dan merangsang konsumen membeli mobil baru," katanya, dalam Focus Group Discussion (FGD) Outlook Otomotif 2024: Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi, beru-baru ini.

Dia menuturkan pemerintah telah memberikan berbagai insentif untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) agar mendorong penjualan kendaraan nasional, seperti PPnBM, bea masuk 0 persen untuk mobil impor dengan komitmen perakitan lokal, dan tax allowance.

Di sisi lain, meski banyak kedatangan mobi listrik baru hingga Oktober 2024, penjualan mobil listrik terbanyak masih dipegang BinguoEV.

Public Relations Manager Wuling Motors, Brian Gomgom mengatakan perolehan angka tersebut menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik yang tidak hanya menghadirkan teknologi canggih, tapi juga sejalan dengan tren gaya hidup ramah lingkungan yang semakin berkembang.

Diluncurkan pada Desember 2023, Wuling BinguoEV memiliki desain unik dan berbeda dengan mobil listrik lainnya, memadukan modern klasik. “BinguoEV juga turut mengambil bagian dalam dua kegiatan internasional pada tahun ini yakni World Water Forum dan HLF-MSP IAF 2024 sebagai official car partner,” kata Brian Gomgom di GJAW 2024.

Kendaraan ini memiliki kabin yang lapang dengan kapasitas bagasi mencapai 790 liter, menjadikannya ideal untuk berbagai kebutuhan pengguna. Tidak hanya itu, fitur-fitur modern seperti Cruise Control, Rear Parking Sensor and Camera, Electric Parking Brake, dan empat mode berkendara memastikan pengalaman berkendara yang nyaman dan menyenangkan.

Untuk aspek keselamatan, BinguoEV dilengkapi dengan teknologi, seperti Electronic Stability Control, Hill Hold Control, dan Airbags untuk melindungi pengemudi dan penumpang secara optimal.

Gomgom menyebutkan, dalam meningkatkan kepercayaan kepada para pengguna, Wuling memperkenalkan layanan purna yakni program Worry-Free Bersama Wuling EV bagi konsumen kendaraan listrik Wuling termasuk Binguo EV. Mulai dari lifetime ev core component warranty yang mencakup tiga komponen inti kendaraan listrik termasuk Power Battery, Motor Controller, dan Drive Motor yang berlaku seumur hidup.

"Ditambah lagi adanya extensive free maintenance, gratis biaya jasa dan suku cadang sampai dengan 15,5 tahun atau 155.000 kilometer, serta gratis charging pile AC 7kW termasuk pemasangan," katanya.

Salah seorang pemilik BinguoEV, Billy menuturkan sudah menggunakan mobil ini sekitar 8 bulan dengan odometer 9.600 km. Dia mengungkapkan alasannya memilih mobil tersebut

"Mobil ini compact, lebih gede daripada Air ev. Apalagi mobil listrik bebas ganjil genap. Bentuknya timeless, mobil ini udah unik jadi tidak perlu modif banyak lagi," katanya.

Anggota Komunitas EV Chapter Jakarta Barat juga mengungkapkan pengalamannya saat ikut kopdar nasional. "Kemarin kami kopdar nasional dari Jakarta ke Bandung. Itu momentum banget buat kami karena baru pertama kali keluar kota bawa mobil listrik dan itu aman. Saya punya 410 kilometer. No charge sama sekali dari Jakarta sampai ke Bandung," katanya.

Diproduksi secara lokal, BinguoEV hadir di Indonesia dalam tiga tipe, yaitu model Long Range Rp317 juta, Long Range AC-DC Rp326 juta, dan model Premium Range Rp372 juta. Harga tersebut untuk wilayah Jakarta dan setelah insentif PPN.

Terkait dengan upaya mendorong penggunaan kendaraan listrik dan menarik investor masuk untuk menciptakan ekosistem KBLBB, pemerintah telah merevisi Perpres No 55 Tahun 2019 menjadi Perpres Nomor 79 Tahun 2023.

Ekosistem industri kendaraan listrik nasional berdasarkan Permenperin No 28 Tahun 2023, target kuantitatif mobil listrik yang diproduksi hingga 2025 sebanyak 400 ribu unit dan motor listrik sebesar 6 juta unit. Hingga 2022, jumlah produsen mobil listrik yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 6 pabrikan dengan kapasitas produksi rata-rata mencapai 16.000 unit per tahun.

Editor: Dani M Dahwilani

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |