YOGYAKARTA, iNews.id - Mantan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Kasmudjo mengaku tidak bisa berbicara banyak terkait ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo saat kuliah di UGM.
Kasmudjo menegaskan dirinya sama sekali belum pernah melihat ijazah asli milik Jokowi. Demikian pula terkait proses kelulusan Jokowi.

Baca Juga
Kasmudjo Tegaskan Bukan Dosen Pembimbing Skripsi Joko Widodo
Kasmudjo mengklaim tidak terlibat secara langsung dalam pendampingan penyusunan skripsi Jokowi.
"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita karena saya tidak membimbing (skripsi), tidak mengetahui, tidak ada prosesnya, karena pembimbingnya itu Prof Sumitro. Jadi kalau mengenai ijazah itu saya tidak bisa sama sekali cerita," tuturnya ditemui di kediamannya di Pogung, Mlati, Sleman, Kamis (15/5/2025).

Baca Juga
Ini Respons Roy Suryo soal Pertemuan Jokowi dengan Kasmudjo
Kasmudjo juga menegaskan dirinya bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi. Kasmudjo menyebut, dosen pembimbing skripsi Joko Widodo atau Jokowi saat masih berstatus mahasiswa adalah Prof Sumitro. "Bukan sama sekali," katanya.
Saat Jokowi kuliah di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980-1985, Kasmudjo mengaku masih menjadi dosen golongan IIIb atau asisten dosen. Sehingga belum boleh mengajar secara langsung, apalagi menjadi pembimbing skripsi.
Kala itu, interaksi antara mahasiswa dan dirinya hanya sebatas membantu mahasiswa memahami teori-teori pada buku. Barulah, di tahun 1986 dia naik golongan menjadi IIIc.
"Kalau selama Pak Jokowi kuliah saya hanya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," katanya.
Kasmudjo telah pensiun dari UGM pada tahun 2014. Total, ia telah melakukan pengabdian selama 38 tahun. Namun, saat ini namanya kembali disorot ditengah polemik tuduhan ijazah palsu Jokowi.