Kenapa Anak Muda Makin Sedikit yang Tertarik Jadi Perajin Batik?

1 month ago 18

JAKARTA, iNews.id - Regenerasi perajin batik muda semakin memprihatinkan. Berbagai upaya sejatinya telah dilakukan pemerintah guna menggairahkan kembali industri wastra Indonesia yang terus mengalami fluktuasi. 

Permasalahan regenerasi perajin batik muda ini pun diakui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmi Rivai. Menurunnya minat generasi muda terhadap batik dan wastra secara umum, tidak terlepas dari perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat. 

Liburan ke Sentul Singgah ke Kampung Cibuluh Mengenal Batik Unik Khas Jawa Barat 

Baca Juga

Liburan ke Sentul Singgah ke Kampung Cibuluh Mengenal Batik Unik Khas Jawa Barat 

Kehadiran media sosial juga sedikit banyak mengikis rasa cinta generasi muda terhadap kebudayaan lokal. Tak hanya itu, tantangan lain yang kini dihadapi para perajin batik di Cirebon adalah semakin maraknya batik printing di pasaran. 

"Disrupsi-disrupsi ini memang tidak bisa dihindari. Tapi saya percaya kita masih punya militansi. Batik itu punya militansi yang tumbuh dari dalam hati," kata Hilmi Rivai dalam acara Oreo Berbagi, di Cirebon, belum lama ini. 

Menjaga Kelestarian Batik Jawa Barat

Baca Juga

Menjaga Kelestarian Batik Jawa Barat

"Batik tidak akan luntur dengan maraknya industrialisasi karena memiliki nilai seni budaya yang tidak dimiliki produk printing," tambahnya. 

 Dimas Andhika Fikri)Perajin batik di Cirebon. (Foto: Dimas Andhika Fikri)

Nilai seni budaya yang terkandung dalam batik tulis inilah yang kemudian membuat Hilmi percaya perajin batik di Cirebon mampu bersaing dengan industri printing yang kian menjamur. 

Mengenal Warisan Batik dengan Cara Beda, Bisa dengan Face Painting hingga Cake Batik

Baca Juga

Mengenal Warisan Batik dengan Cara Beda, Bisa dengan Face Painting hingga Cake Batik

Upaya Menggairahkan Anak Muda Jadi Perajin Batik 

Terkait regenerasi perajin muda, Hilmi mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai kolaborasi guna meningkatkan minat para anak muda, salah satunya adalah menggandeng brand multinasional serta melibatkan sekolah-sekolah di Cirebon. 

"Kami berkolaborasi dengan SMK 1 Gunungjati dalam rangka menumbuhkembangkan rasa cinta batik bagi anak-anak muda. Tidak menutup kemungkinan kalau mereka tidak diberikan edukasi, rasa cinta mereka terhadap budaya akan hilang," ungkap Hilmi.

Pesona Eksotik Jawa Tampilkan Batik sebagai Warisan Budaya

Baca Juga

Pesona Eksotik Jawa Tampilkan Batik sebagai Warisan Budaya

 Dimas Andhika Fikri)Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmi Rivai. (Foto: Dimas Andhika Fikri)

Dia menambahkan, "Kami juga berkolaborasi dengan asosiasi perajin batik untuk mengadakan workshop dan mendengarkan kebutuhan dan keluhan mereka". 

Memahami hal tersebut, dalam momentum peringatan Hari Batik Nasional dan sebagai bagian dari rangkaian peluncuran campaign OREO BATIK, yang merupakan edisi spesial kemasan bercorak wastra pada September lalu, kali ini Mondelez langsung menyentuh dan memberikan dampak nyata kepada lebih dari 1.400 perajin dan pengusaha batik di wilayah Cirebon.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |