JAKARTA, iNews.id - Persiapan pernikahan sering kali dipenuhi dengan kebahagiaan dan harapan, tetapi bisa juga menjadi sumber konflik yang mendalam bagi calon pengantin. Salah satu contoh nyata adalah kisah Vior dan Vincent.
Vior merasa tertekan dengan rumitnya persiapan pernikahan, terutama ketika merasa tidak didukung, bahkan oleh keluarganya sendiri.
Baca Juga
Dilema Besar Vior dan Vincent, Pernikahan Mewah atau Hemat?
Di sisi lain, Vincent merasa tersinggung ketika Vior meminta bantuan keuangan kepada orang tua mereka, yang menurutnya merendahkan harga diri sebagai calon suami. Pertengkaran pun terjadi, memperburuk komunikasi antara keduanya.Situasi semakin rumit ketika Vincent mencoba meminta maaf, tetapi Vior tidak merasa permintaan maaf itu tulus. Di sisi lain, Vincent merasa tidak dihargai atas usaha yang telah dia lakukan dalam membiayai pernikahan setelah Vior mengucapkan rasa terima kasih kepada Boy, sahabat mereka, atas bantuannya.
Konflik ini mengungkapkan perbedaan pandangan yang mendalam antara mereka, yang memerlukan saling pengertian dan komunikasi yang lebih baik untuk menyelesaikannya.
Baca Juga
Pernikahan Vior dan Vincent Bukan Hanya Pesta, Ada Komitmen Sehidup Semati
Menyatukan dua hati dalam pernikahan memerlukan kerja sama dan pengendalian emosi. Komunikasi yang efektif dan apresiasi atas upaya pasangan sangat penting untuk mengatasi tekanan dan memastikan bahwa perselisihan tidak menghalangi kebahagiaan di masa depan.
Dalam perjalanan menuju hari pernikahan, penting bagi Vior dan Vincent menemukan solusi bersama dan menyelaraskan pandangan agar dapat memulai kehidupan pernikahan dengan lebih harmonis.
Baca Juga