JAKARTA, iNews.id - Profil Mooud Bonyadifard, wasit asal Iran yang lahir pada 8 September 1985, kini tengah menjadi sorotan menjelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dengan pengalaman yang cukup di dunia perwasitan, Mooud telah memegang lisensi FIFA sejak 2013 dan memimpin lebih dari 235 pertandingan internasional, termasuk laga-laga bergengsi di Piala Asia dan Liga Champions Asia.
Baca Juga
Yel-Yel dan Flare Warnai Kedatangan Suporter Jelang Laga Indonesia vs Jepang di SUGBK
Meskipun memiliki catatan prestasi yang mengesankan, ia juga dikenal karena keputusan-keputusan kontroversial yang pernah diambilnya, yang sering memicu protes dari tim-tim yang dipimpinnya.
Berikut profil Mooud Bonyadifard yang bisa Anda simak:
Baca Juga
Gibran bakal Nonton Langsung Timnas Indonesia vs Jepang di GBK
Profil Mooud Bonyadifard
- Nama: Mooud Bonyadifard
- Asal: Shahrekord, Iran
- Tanggal Lahir: 8 September 1985
- Lisensi: Berlisensi FIFA sejak 2013
- Karier Awal:Memulai karir di Liga Pro Teluk Persia pada tahun 2011
- Pengalaman: Memimpin lebih dari 235 pertandingan internasional, termasuk Piala Asia dan Liga Champions Asia
- Laga Kontroversial: Terlibat dalam beberapa insiden kontroversial, termasuk menganulir gol di Liga 1 Indonesia
- Aktivitas Media Sosial: Aktif di Instagram dengan nama pengguna @mooud.bonyadifard
Pengalaman Meminpin Pertandingan
Mooud Bonyadifard telah memiliki pengalaman yang luas dalam memimpin pertandingan level Asia. Dia telah memimpin sejumlah laga bergengsi seperti Piala Asia U-20, Piala Asia U-23, AFC Champions League Elite, dan Piala Asia Senior.
Bahkan, dia pernah menjadi wasit beberapa kali dalam laga di Indonesia, termasuk pertandingan Liga 1 pada tahun 2017.
Baca Juga
Erick Thohir Akan Lakukan Hal Unik Ini Jika Timnas Indonesia Menang Vs Jepang
Insiden Kontroversial
Mooud Bonyadifard sering kali membuat keputusan yang kontroversial. Salah satu insiden yang cukup diingat adalah saat dia memimpin pertandingan antara PSM Makassar vs Persija Jakarta.
Dia mengeluarkan kartu kuning kepada Wiljan Pluim karena dianggap melakukan handball, tapi tayangan ulang menunjukkan bola tidak mengenai tangan Pluim. Keputusan ini memicu protes dari manajemen PSM.
Baca Juga
Lokasi Nobar Timnas Indonesia vs Jepang di Semarang, Solo, Tegal, Purwokerto