JAKARTA, iNews.id – CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengungkapkan dua sektor yang menjadi fokus investasi Danantara. Keduanya yakni sektor hilirisasi serta energi baru dan terbarukan (EBT).
Rosan mengatakan keduanya dapat berkontribusi terhadap target investasi pemerintah hingga 2029.

Baca Juga
Konsolidasi Aset BUMN ke Danantara Masuk Tahap Akhir, Segera Rampung
"Dalam lima tahun ke depan kita diharapkan mencapai investasi, total investasi selama lima tahun ke depan adalah lebih dari Rp13.000 triliun," kata Rosan dalam IDX Channel Economic Insight 2025 bertema ‘Towards a New Era of Indonesia’s Sustainable & Inclusive Economic Growth' di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Hilirisasi, kata Rosan, tidak hanya terbatas pada mineral seperti nikel, tetapi juga diperluas ke sektor pertanian, perikanan dan perkebunan.

Baca Juga
Tegas, Wamenkeu Thomas Sebut Danantara Tak Gadaikan Saham Pemerintah
Selain hilirisasi, sektor energi terbarukan juga menjadi fokus utama Danantara. Saat ini, dari total potensi energi baru terbarukan di Indonesia yang mencapai 3.700 gigawatt, baru 14,43 gigawatt yang terpasang atau kurang dari 1 persen.
"Hilirisasi ini menyumbang kurang lebih 23-24 persen dari total investasi yang masuk ke Indonesia secara average. Kita melihat juga pertumbuhan ini akan berkontribusi yang sama," ujar Rosan.

Baca Juga