SERANG, iNews.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan jajaran pengurus Kadin Cilegon. Keputusan ini diambil menyusul mencuatnya kasus dugaan pemerasan dan permintaan jatah proyek Rp5 triliun tanpa lelang ke kontraktor asal Cina, yang tengah ditangani oleh aparat kepolisian.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya mengatakan, penonaktifan pengurus Kadin Cilegon yang terlibat kasus dugaan pemerasan itu sebagai bentuk dukungan terhadap proses hukum yang berlangsung. Hingga kini, Ditreskrimum Polda Banten telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Baca Juga
Menginvasi tapi Bonyok, Ini 3 Kerugian India dalam Perang Melawan Pakistan
"Kami menyayangkan kejadian ini karena telah menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu di tengah iklim investasi,” ujar Mulyadi dalam keterangannya, Sabtu (17/5/2025).

Baca Juga
Nasib Ketua Kadin Cilegon Peras Investor China Rp5 Triliun, Jadi Tersangka dan Dinonaktifkan
Dia menambahkan, Kadin Indonesia menghormati tindakan yang diambil oleh Polda Banten dan mendukung sepenuhnya proses penegakan hukum yang sedang berjalan.
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow