1 day ago
7
JAKARTA, iNews.id - Profil Abdul Wahid, Gubernur Riau menarik untuk dicermati. Sosoknya sempat menjadi sorotan menyusul pernyataannya terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) defisit Rp2 triliun.
Gubernur Riau, Abdul Wahid mengungkapkan bahwa APBD Riau mengalami defisit yang cukup besar, mencapai Rp2,2 triliun.
Baca Juga
Profil Bimo Wijayanto, Alumni Taruna Nusantara yang Jadi Dirjen Pajak
Pernyataan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan pejabat daerah, mengingat angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan defisit yang pernah terjadi sebelumnya.
Dalam evaluasi realisasi fisik dan keuangan APBD 2025, Wahid menyebutkan bahwa serapan anggaran oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih sangat rendah, dengan rata-rata hanya mencapai 21,92 persen.
Baca Juga
Profil Ketua Baznas Kabupaten Tasikmalaya Eddy Abdul Somadi
Selain itu, dia juga menyoroti bahwa Pemprov Riau masih harus menanggung pembayaran utang dari tahun sebelumnya, yang turut membebani anggaran tahun ini.
Ramainya polemik tersebut, Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto sempat memberikan klarifikasi bahwa angka defisit Rp2,2 triliun yang disebutkan oleh Gubernur Abdul Wahid tidak sepenuhnya akurat.
Menurutnya, defisit yang sebenarnya hanya sekitar Rp132 miliar. Dia menjelaskan, angka Rp2,2 triliun yang disebutkan sebelumnya lebih berkaitan dengan tunda bayar dari tahun sebelumnya, bukan defisit murni dalam APBD 2025.
Hariyanto juga menegaskan bahwa defisit terjadi karena beberapa faktor, termasuk penurunan pendapatan dari dana participating interest (PI) dari PT Pertamina Hulu Rokan yang awalnya diperkirakan mencapai Rp1,6 triliun tetapi hanya terealisasi sekitar Rp200 miliar.
Selain itu, belum dikirimnya dana dari pemerintah pusat serta realisasi pajak kendaraan yang hanya mencapai 80 persen turut berkontribusi terhadap kondisi keuangan daerah.
Editor: Kurnia Illahi
