NEW YORK, iNews.id - Pasukan penjaga perdamaian PBB yang tergabung dalam UN Disengagement Observer Force (UNDOF), Selasa (17/12/2024), melucuti bendera-bendera Israel di zona penyangga Dataran Tinggi Golan, di dalam wilayah Suriah.
PBB menegaskan, kehadiran tentara Israel di sepanjang zona penyangga melanggar perjanjian yang disepakati pada 1974 pasca-perang Yom Kippur.
Baca Juga
Warga Suriah Laksanakan Salat Jumat Damai Pertama Pasca-Tumbangnya Rezim Assad
"Pasukan penjaga perdamaian kami di Dataran Tinggi Golan, UNDOF, terus melaksanakan mandat untuk mengamati serta melaporkan dari posisinya seluruh area pemisahan (zona penyangga)," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (18/12/2024).
Kehadiran tentara Israel di area operasi UNDOF, lanjut Dujarric, berdampak parah terhadap pasukan helm biru. Mobilitas serta tugas dalam melakukan aktivitas operasional, logistik, dan administratif misi penjaga perdamaian menjadi sangat terbatas.
Baca Juga
Israel Pakai Istilah dari Kitab Suci untuk Benarkan Agresi Militer di Suriah
"Dalam konteks saat ini, UNDOF biasa melakukan sekitar 55 hingga 60 tugas operasional dan aktivitas logistik harian. Saat ini, UNDOF dibatasi pada tiga hingga lima gerakan logistik penting per hari, yang berdampak signifikan terhadap operasionalnya," ujarnya.
Dia juga menegaskan pentingnya untuk tetap memastikan pasukan penjaga perdamaian bisa melaksanakan mandat tanpa halangan serta dengan cara yang aman.
Baca Juga
Rusia: Israel Bikin Suriah Makin Kacau!
Tentara Zionis memasuki wilayah pemisahan, mengerahkan pasukan di beberapa lokasi penting, termasuk Gunung Hermon dan "Tank Hill" di sebelah timur garis Bravo.
"Misi tersebut juga mengamati pergerakan dan aktivitas pembangunan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di empat lokasi di wilayah Gunung Hermon," tuturnya.
Baca Juga