SAMPANG, iNews.id - Polisi mengungkap motif carok di Desa Ketapang Laok, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Peristiwa ini berujung tewasnya Jimmi Sugito, saksi salah satu pasangan calon (paslon) di Pilkada Sampang 2024.
Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman mengatakan, peristiwa pembacokan ini diduga karena kesalahpahaman atau misskomonikasi antarwarga yang terjadi Minggu (17/11/2024).
Baca Juga
KPU Batalkan Debat Ketiga Pilkada Sampang, Ternyata Karena Ini
Kronologi kejadian bermula saat H Slamet Junaidi (Calon Bupati Sampang nomor urut 2) berkunjung ke Padepokan Babussalam milik Kiai Mualif pukul 14.30 WIB.
"Karena kunjungan mendadak, Kiai Mualif meminta santrinya mengumpulkan jemaah untuk menyambut kedatangan H Slamet Junaidi. Kunjungan itu diketahui oleh Kiai Hamduddin (saudara Kiai Mualif)," ujarnya, Jumt (22/11/2024).
Baca Juga
Buntut Carok Berdarah, Brimob hingga Marinir Dikerahkan Perkuat Pengamanan Pilkada Sampang
Kiai Hamduddin melihat rombongan H Slamet melintas di depan rumah miliknya dan menuju padepokan milik Kiai Mualif. Karena tanpa izin kepadanya, pihak Kiai Hamduddin memblokade jalan dengan mobil dan potongan kayu dengan tujuan menghalangi akses keluar jalan dari padepokan milik Kiai Mualif.
Tak terima dengan blokade jalan tersebut, pihak Kiai Mualif mendatangi padepokan Kiai Hamduddin. Kemudian Kiai Mualif memerintahkan Jimmy Sugito Putra (korban) dan tiga orang lain yakni Muadi, Mat Yasid, Abdussalam untuk meminta Kiai Hamduddin membuka blokade jalan tersebut.
Baca Juga
Wapres Gibran Ingatkan Tragedi Carok Pilkada Sampang Tak Boleh Terjadi di Daerah Lain
"Namun, Kiai Hamduddin menolak hal itu dan menyarankan rombongan agar lewat jalan lain. Lalu, salah satu kelompok Kiai Mualif mengatakan dengan logat Madura ke pengadang, Mon Acarok Gih Degik Yeh (Kalau mau carok nanti saja)," ucap Farman.
Setelah itu rombongan H Slamet Junaidi tetap meninggalkan lokasi melalui jalur lain. Tidak jauh setelah meninggalkan rumah Kiai Mualif, terjadi cekcok antara kelompok Kiai Mualif dan Kiai Hamduddin.
Baca Juga
Aksi Carok Tewaskan 1 Orang, Bawaslu: Sampang Salah Satu Daerah Rawan Konflik Pilkada
"Kiai Hamduddin tak terima karena pihak Kiai Mualif mengumpulkan santri dzikir tanpa izin atau kulonuwun kepada Kiai Hamdudin selaku tokoh agama Ketapang Laok," ujarnya.
Kemudian Kiai Hamduddin mengatakan pihak Kiai Mualif tidak sopan karena hanya pendatang nemun mendatangkan orang.
Baca Juga
Buntut Carok Berdarah di Sampang, Kapolri Akan Tambah Pasukan di Daerah Rawan Pilkada
Editor: Donald Karouw