JAKARTA, iNews.id - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan program Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke barak militer bukan bentuk militerisme. Dia memastikan para siswa tidak diajarkan menembak.
"Tidak semua disiplin itu militer, dia (siswa) tidak diajarkan menggunakan senjata, tidak kita ajari cara nembak atau membunuh, enggak ada," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi, dikutip Jumat (9/5/2025).

Baca Juga
Profil Robert Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Dia menegaskan pembinaan disiplin tidak mesti harus dikaitkan dengan militerisme. Menurutnya, stigma pendekatan militer untuk mendidik anak harus diubah.
"Kalau cuma bangun jam 04.30 pagi terus kemudian salat dan senam pagi kan artinya menurut saya bukan militerisme. Pendidikan disiplin aja, gerakan disiplin," ungkap dia.

Baca Juga
Kocak! Ibu-Ibu Adukan Suami ke Dedi Mulyadi, Minta Dimasukkan ke Barak Militer
Kristomei juga menjamin prajurit yang ditugaskan membina para siswa tidak akan menggunakan metode kekerasan. Dia juga memastikan TNI bakal memecat dan memidanakan prajurit yang tega membina anak menggunakan kekerasan.
"Kalau pun nanti ada temuan ya pasti kita hukum. Kalau perlu kita penjara, pecat misalkan sampai fatal (akibatnya)," tutur Kristomei.

Baca Juga