JAKARTA, iNews.id - Viral di media sosial pembahasan mengenai kata 'Terima Kasih' atau 'Thank you' yang ternyata merugikan OpenAI. Kok bisa?
Ramai di X netizen membahas soal pernyataan CEO OpenAI Sam Altman yang bilang kalau setiap kali kata 'Terima kasih' atau 'Thank you' masuk ke ChatGPT, perusahaannya merugi hingga jutaan dolar Amerika Serikat.

Baca Juga
Infografis Perbedaan AI DeepSeek dan ChatGPT
Hal itu ada kaitannya dengan biaya operasional perusahaan. Sebab, ketika pengguna ChatGPT mengatakan 'Terima kasih' atau 'Thank you', pun kalimat sopan santun lainnya seperti 'please' atau 'tolong', ada daya listrik yang dikeluarkan untuk merespons pesan tersebut.
"Puluhan juta dolar (AS) dihabiskan untuk itu. Anda tidak pernah tahu," kata Altman, dikutip dari laman Business Standard, Minggu (20/4/2025).

Baca Juga
5 Cara Menghasilkan Uang lewat ChatGPT, Ternyata Super Mudah!
Artinya, setiap kali ada kata sopan yang diberikan pengguna di ChatGPT, sistem harus meresponsnya secara lengkap dan itu meningkatkan beban komputasi. Hal ini, pada ujungnya meningkatkan konsumsi dan biaya energi.
Sebagai informasi, listrik yang digunakan untuk pusat data AI, yang salah satunya memberi daya pada ChatGPT, sudah mencapai sekitar 2 persen dari konsumsi listrik global.

Baca Juga
Kaget! ChatGPT Down, Ini Penyebab Masalahnya
Menurut laporan Goldman Sachs, setiap kueri ChatGPT-4 itu membutuhkan sekitar 2,9 watt-jam listrik. Angka tersebut 10 kali lebih banyak dibandingkan pencarian Google.
"Dengan OpenAI itu menangani lebih dari 1 miliar kueri setiap harinya, berarti konsumsi energi harian yang dihabiskan sekitar 2,9 juta kilowatt-jam," ungkap laporan tersebut.

Baca Juga