JAKARTA, iNews.id - Kultum keutamaan sedekah di bulan Ramadhan berikut ini bisa disampaikan setelah sholat tarawih. Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan mulia pada ajaran Islam.
Pada bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak amal kebaikan.

Baca Juga
3 Kultum Ramadhan Singkat 3 Menit: Merajut Keberkahan, Menuai Ampunan di Bulan Suci
Selain berpuasa, umat Muslim juga dianjurkan untuk bersedekah kepada sesama. Amalan ini pun juga dianjurkan oleh Rasulullah,
Sayyidina Anas meriwayatkan sebuah hadits tentang keutamaan bersedekah pada bulan Ramadhan:
Baca Juga
10 Kultum Ramadhan Singkat 7 Menit Terbaru 2025 Lengkap dengan Dalilnya
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَا رَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya, “Dari Anas dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan.” (HR At-Tirmidzi).
Baca Juga
5 Kultum Menyambut Bulan Ramadhan, Penuh Makna Mendalam
Selain itu, juga disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Abbas:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
Baca Juga
15 Kultum Ramadhan Singkat 5 Menit Terbaru Lengkap dengan Dalilnya
Artinya, “Dari sahabat Ibnu Abbas: Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Kultum Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan
Melansir berbagai sumber, Selasa (4/3/2025), berikut kultum keutamaan sedekah di bulan Ramadhan.
1. Kultum Ramadhan Singkat 1
Judul: Kunci Mengatasi Hambatan Bersedekah
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bagi orang yang belum gemar bersedekah alias belum merasakan manisnya bersedekah, kayaknya berat sekali untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu orang lain yang kesusahan, baik itu orang kaya ataupun orang miskin.
Mereka seringkali terlalu berpikir rasional, bahkan cenderung terlalu perhitungan soal untung dan rugi jika ingin mengeluarkan hartanya.
Padahal balasan sedekah itu tidak bisa diprediksi kapan dan dari mana sumbernya. Jadi diperlukan keyakinan akan kebenaran janji-janji Allah kepada siapa saja yang bersedekah.
Selain itu pengaruh kehidupan hedonisme juga bisa membuat seseorang bersikap egois, hanya memikirkan dirinya sendiri. Sebab itu, ada ungkapan "Untuk apa mementingkan orang lain, mendingan pentingkan diri sendiri dulu."
Ditambah lagi dengan hembusan hoax dari setan bahwa sedekah itu bisa mendatangkan kemiskinan atau kekurangan. Padahal tidak ada ceritanya orang yang bersedekah itu kekurangan.
Di samping itu menaruh kepedulian terhadap orang yang kesusahan itu, bukan berarti harus menomorduakan kebutuhan keluarga sendiri. Tapi di sini kita belajar untuk merasa cukup (istighna').
Menganggap rezeki yang ada sudah cukup memenuhi kebutuhan keluarga, serta menyadari di dalam rezeki itu tersimpan bagian untuk fakir miskin yang mesti ditunaikan.
Rasulullah SAW pernah menjelaskan, bahwa barangsiapa yang merasa cukup (kaya), maka akan benar-benar diperkaya oleh Allah (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Dalam sejarah Islam tercatat pula bahwasanya para sahabat yang miskin itu sangat banyak, namun mereka memiliki mental kaya tidak mau meminta-minta, bahkan merasa cukup, sehingga mereka rela menyisihkan sebagian besar rezekinya untuk menolong orang lain.
Adapun penyebab masih sulit atau beratnya sebagian orang untuk bersedekah, antara lain karena mereka belum mengetahui ilmu bersedekah, apa saja keutamaan dan manfaatnya di dunia dan akhirat, bagaimana indahnya balasan Allah kepada orang-orang yang bersedekah, terutama memahami bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan bersedekah.
Berikut ini dijelaskan beberapa langkah jitu agar mudah dan ringan dalam bersedekah:
Pertama, jangan takut kurang. Jika takut kurang, pasti bakal kurang. Sama halnya jika takut bacaan sholatnya salah, pasti bakal salah. Jika menyetir kendaraan takut nabrak, tentu pasti nabrak, dan seterusnya.
Kedua, Harus dipaksakan. Ibadah apa pun jika tidak paksakan, tidak akan terlaksana. Sholat, puasa baik fardhu maupun sunnah, silaturahmi, mengaji, menengok orang sakit dan lain-lain tidak akan jalan jika tidak dipaksakan. Begitu juga sedekah.
Jangan berlindung dengan semboyan "gak apa-apa sedikit juga, yang penting ikhlas." Itu bahasa muncul dari orang yang pelit. Yang benar adalah "gak apa-apa besar juga, yang penting ikhlas." Dan ikhlas itu awalnya harus dipaksakan. Dulu waktu kecil kita dipaksa untuk sholat oleh orang tua. Setelah dewasa, kita menjadi ikhlas mengerjakannya karena sudah terbiasa.
Ketiga, jangan ditunda-tunda. Karena setan akan cepat menggoda kita dengan berbagai cara untuk membatalkan rencana mulia tersebut.
Keempat, menanam kepercayaan bahwa dengan sering menolong orang lain, maka apabila suatu saat menemui kesulitan apa saja, kita pasti akan cepat ditolong Allah melalui hamba-hamba-Nya yang saleh dan tulus.
Bila kita memudahkan urusan orang lain, niscaya segala urusan kita pun akan dipermudah oleh Yang Maha Kuasa. Ingatlah selalu pesan Al-Quran:
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ، وَاِنْ أَسَئْتُمْ فَلَهَا
"Jika kamu berbuat baik kepada orang lain, sama saja kamu berbuat baik kepada dirimu sendiri. Tapi jika kamu berbuat jahat kepada orang lain, maka kerugiannya akan menimpa dirimu sendiri."(Q.S. al-Isra': 7)
Pertama, alihkan dana untuk haji dan umroh sunnah, plesiran ke luar negeri atau dalam negeri untuk membantu orang lain yang kesulitan dalam biaya pendidikan lewat program orang tua asuh, menunjang pengembangan ilmu dan dakwah pesantren atau madrasah diniyyah, menyantuni fakir miskin, dan kepedulian sosial lain yang jauh lebih penting dan wajib.
Selain itu juga manfaatnya lebih terasa bagi masyarakat luas, serta amalnya yang pasti mengalir abadi ke liang kubur, ketimbang ibadah haji dan umroh sunnah, atau plesiran (traveling) yang manfaatnya hanya bersifat pribadi.
Yakin, yakin, dan yakin akan janji-janji Allah dan Rasul-Nya atas berbagai balasan yang luar biasa kepada para pemberi sedekah baik di dunia maupun di akhirat. Antara lain:
1. Dapat rezeki berlimpah dan berkah (H.R.al-Baihaqy)
2. Disembuhkan dari segala penyakit (H.R.ad-Dailamy)
3. Terhindar dari semua bala'/musibah (H.R.at-Thabrany)
4. Panjang umur (H.R.at-Tarmidzy dan al-Hakim)
5. Doa-doanya mustajab (H.R.Ali bin Abi Thalib)
6. Bisa merubah akhlak yang buruk (anak nakal/istri durhaka dsb) (H.R.al-Bukhory)
7. Mempermudah segala urusan (Q.S.al-Lail: 5-7)
8. Dan terkabulnya segala hajat/keinginan (Q.S.Fathir : 10)
9. Adapun di akhirat ia akan diselamatkan dari panasnya alam kubur dan adzab api neraka (H.R.at-Thabrany)
10. Dilindungi Allah dari panasnya Padang Mahsyar(H.R.al-Bukhary dan Muslim)
11. Menjadi orang yang pertama kali masuk surga(H.R.at-Thabrany)
13. Dan selalu dirindukan surga (H.R.at-Tirmidzy).
2. Kultum Ramadhan Singkat 2
Judul: Keutamaan Sedekah pada Bulan Ramadhan
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sedekah dianjurkan di setiap waktu selagi kita memiliki kelapangan baik tenaga, pikiran, maupun harta. Tetapi sedekah lebih dianjurkan pada bulan Ramadhan karena memiliki nilai yang istimewa sebagaimana sabda Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi berikut ini:
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Anas RA, sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?' Rasulullah SAW menjawab, 'Sedekah di bulan Ramadhan'." (HR At-Tirmidzi)
Para sahabat sendiri menyaksikan kemurahan hati Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Mereka mengatakan bahwa Rasulullah adalah orang paling murah hati. Tetapi di bulan Ramadhan, kemurahan hati Rasulullah SAW tampak lebih-lebih daripada di bulan lainya.
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
Artinya: "Rasulullah SAW adalah orang paling murah hati. Ia semakin murah hati di bulan Ramadhan," (HR al-Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, para ulama menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak sedekah dan berbuat baik secara umum. Pasalnya, ganjaran kebaikan di bulan Ramadhan dilipatgandakan sebagaimana keterangan Hasyiyatul Baijuri berikut ini:
ومبادرته لإكثار الصدقة لأنه صلى الله عليه وسلم كان أجود ما يكون في رمضان، وبالجملة فيكثر فيه من أعمال الخير لأن العمل يضاعف فيه على العمل في غيره من بقية الشهور
Artinya: "(Orang berpuasa) dianjurkan segera memperbanyak sedekah karena Rasulullah SAW adalah orang paling murah hati di Bulan Ramadhan.
Seseorang dapat melakukan kebaikan secara umum karena ganjaran amal kebaikan apapun bentuknya akan dilipatgandakan dibandingkan ganjaran amal kebaikan yang dilakukan di luar bulan Ramadhan,".
Sedekah dapat berbentuk uang, pikiran, maupun tenaga. Walhasil, kontribusi dan kebaikan kita terhadap orang lain akan bernilai dua kali lipat dibanding kebaikan kita di bulan lain.
Oleh karena itu, kita sebaiknya mengambil kesempatan Ramadhan ini untuk berbagi dan berbuat baik sebanyak-banyaknya. Wallahu a'lam.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Editor: Komaruddin Bagja