TEL AVIV, iNews.id - Badan intelijen dalam negeri Israel Shin Bet mengakui kebobolan terkait serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, demikian hasil laporan yang dikeluarkan badan keamanan tersebut, Selasa (4/3/2025).
Laporan ini diterbitkan 5 hari setelah militer IDF lebih dulu merilis hasil penyelidikan. Hasilnya mengungkap, mereka meremehkan kemampuan Hamas secara drastis serta gagal menjalankan misi untuk melindungi warga sipil Israel.

Baca Juga
Israel Akhirnya Melunak, Siap Negosiasi Gencatan Senjata Tahap Ke-2 dengan Hamas
Laporan menyebutkan Shin Bet mengabaikan tanda-tanda bahwa Hamas akan menyerang Israel pada Oktober 2023. Mereka juga termakan isu bahwa Hamas tidak menginginkan perang habis-habisan melawan Israel.
Jika Shin Bet melakukan pendekatan berbeda pada tahun-tahun hingga malam sebelum serangan, peristiwa yang menncoreng muka badan intelijen yang diklaim terbaik di dunia itu mungkin tidak akan terjadi.

Baca Juga
Seruan Hamas kepada Umat Islam Dunia untuk Terus Membela Masjid Al Aqsa dari Israel
"Ini bukan standar yang kami harapkan dari diri kami serta masyarakat kami," bunyi laporan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/3/2025).
Kepala Shin Bet Ronen Bar mengatakan dia akan mengundurkan diri dan telah bertanggung jawab atas kegagalan melindungi warga sipil Israel.

Baca Juga
Israel Rilis Hasil Penyelidikan Serangan Hamas 7 Oktober 2023: Kejutan yang Luar Biasa!
Hasil investigasi yang diumumkan IDF dan Shin Bet dipublikasikan saat seruan dari kelompok oposisi dan masyarakat sipil untuk menggelar penyelidikan nasional atas kegagalan pemerintah dalam menangkal serangan paling mematikan dalam sejarah Israel modern itu semakin meningkat.
Setelah perang pecah pada Oktober 2023, militer Israel dan badan intelijen mengakui telah gagal memprediksi serangan kilat oleh para pejuang Hamas.
Temuan militer Israel difokuskan pada kegagalan taktis, pertempuran, dan intelijen sebelum, selama, dan pada hari-hari setelah 7 Oktober.
Kepala staf IDF Herzi Halevi mengumumkan pengunduran diri pada Januari 2025, sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalannya.
Namun, pemerintah Israel sejauh ini menghindari desakan penyelidikan meskipun muncul seruan berulang kali kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dalam debat parlemen yang panas pada Senin lalu, Netanyahu mengatakan penyelidikan akan diadakan pada akhirnya namun harus objektif, seimbang, dan tidak bergantung pada temuan yang telah diumumkan sebelumnya.
Beberapa media Israel melaporkan hasil temuan Shin Bet telah diserahkan ke kantor Netanyahu, namun sejauh ini belum ada tanggapan.
Editor: Anton Suhartono