JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengestimasi sebanyak 3.000 jiwa harus dievakuasi akibat erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Evakuasi ini sebagai respons kesiapsiagaan atas kenaikan status level Gunung Ibu ke level IV (awas) sejak Rabu (15/1/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, terdapat lima titik pengungsian yang siap digunakan untuk menampung hingga 3.000 pengungsi.
Baca Juga
Gunung Ibu di Halmahera Barat Meletus Hari Ini, Semburkan Abu Vulkanik 1.500 Meter
Titik pengungsian tersebut di Gereja Tongotesungi Desa Akesibu. Gereja Tua Gemih Sion Desa Akesibu, SMKS Anak Negeri Jalan Bionuri Akesibu, Kantor Desa Tongute Sungi dan SD Inpres 18 Jalan Bionuri Desa Akesibu.
Kelima pengungsian ini berada di Kecamatan Ibu, Halmahera Barat. Sementara itu, sebanyak 120 warga desa di wilayah rawan bencana erupsi Gunungapi Ibu telah mengevakuasi diri ke Pos Pengungsian di Gereja Tongotesungi di Desa Akesibu Kecamatan Ibu.
Baca Juga
Gunung Ibu Naik Status Awas, 6 Desa di Halmahera Barat Diguyur Hujan Abu
“Dari lima titik pengungsian tersebut, satu titik telah terisi, yaitu di Gereja Tongotesungi. Di lokasi ini terdapat 63 KK atau 120 jiwa pengungsi yang terdiri dari 46 anak, 11 balita, 21 lansia, 42 dewasa. Para pengungsi berasal dari Desa Sangaji Nyeku, Tuguis, Togoreba Sungi, Soasangaji, Borona, dan Todoke,” ujar Abdul Muhari atau biasa disapa Aam dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).
Editor: Kurnia Illahi