Jepara, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Badan Pusat Statistik (BPS) setempat menggelar sosialisasi Sensus Ekonomi (SE) 2026 dan literasi statistik sektoral bagi para pemangku kepentingan di Pendopo R.A. Kartini Jepara, Rabu (10/12/2025).
Kegiatan tersebut digelar sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan dukungan seluruh stakeholder demi tersedianya data ekonomi yang akurat, komprehensif, dan berkelanjutan.
Wakil Bupati Jepara, M Ibnu Hajar, yang hadir mewakili Bupati Jepara Witiarso Utomo, menegaskan bahwa SE 2026 merupakan fondasi penting dalam pembangunan daerah.
Data akurat yang dihasilkan nantinya akan menjadi gambaran menyeluruh kondisi ekonomi Kabupaten Jepara sebagai dasar kebijakan lima tahun ke depan.
“Sensus ekonomi adalah fondasi penting pembangunan daerah. Kami mohon kepada para stakeholder yang bekerja sama dengan BPS untuk memberikan data yang akurat, karena data akurat menjadi pijakan kita membangun Jepara lima tahun ke depan,” ujar Ibnu Hajar.
Ia menambahkan bahwa SE 2026 akan memotret struktur, karakteristik, dan kinerja seluruh sektor usaha di Jepara, termasuk ekonomi kreatif yang berkembang pesat.
Ibnu Hajar juga menekankan bahwa kualitas data sangat memengaruhi ketepatan kebijakan, mulai dari alokasi anggaran, pemberdayaan UMKM, pembangunan potensi lokal, hingga strategi peningkatan daya saing daerah.
“Data yang akurat ini memang kita perlukan untuk kebijakan kami membangun Jepara MULUS. Jangan sampai memberikan data yang tidak akurat. Kalau data buruk ya disampaikan buruk, kalau data bagus ya dikatakan bagus,” tegasnya.
Ia juga berharap masyarakat berpartisipasi aktif ketika petugas sensus melakukan survei pada 2026 mendatang.
“Semoga sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi seluruh elemen masyarakat. Kita yakin akan menghasilkan data berkualitas sebagai pijakan pembangunan Jepara,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Jepara, Isnaini, menyampaikan bahwa pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 akan berlangsung pada Mei–Juni 2026.
Seluruh kegiatan ekonomi akan didata, kecuali sektor pertanian yang memiliki sensus tersendiri mengingat cakupannya yang sangat luas di Indonesia.
Isnaini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk meningkatkan response rate serta kualitas data.
“Perlu partisipasi dari berbagai pihak. Responden sebagai pelaku usaha diharapkan dapat memberikan data dengan baik. Kami juga mendorong peningkatan statistik awareness dari para pemangku kebijakan agar kebijakan yang dihasilkan lebih tepat sasaran,” jelasnya.
“Untuk itu mohon dukungannya, kita bersama-sama melakukan Sensus Ekonomi 2026 nanti. Harapannya ke depan bisa mendorong perekonomian kita semakin kuat” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, BPS Jepara juga memberikan apresiasi berupa Awards kepada sejumlah pihak yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas statistik daerah, yakni:
1. Pengelolaan Statistik Sektoral OPD:
- Diskominfo Jepara
- Diskan Jepara
- Dinkes Jepara
2. Fast Response Kontributor Data Publikasi Jepara Dalam Angka 2025:
- Terbaik 1: BPKAD Jepara
- Terbaik 2: Pengadilan Agama Jepara
- Terbaik 3: Dishub Jepara
3. Responden Terbaik Survei Perusahaan Manufaktur:
- Terbaik 1: PT SAMI-JF
- Terbaik 2: PT Wanxinda Travel Goods
- Terbaik 3: PT Kota Jati Furindo
4. Desa Cinta Statistik (CANTIK): Desa Tegalsambi
Sosialisasi ini diikuti oleh organisasi perangkat daerah, para camat, serta petinggi desa di Kabupaten Jepara.
Kegiatan turut menghadirkan narasumber kompeten, antara lain Sekretaris Daerah Jepara Ary Bachtiar, Kepala Diskopukmnakertrans Zamroni Lestiaza, serta akademisi sekaligus Wakil Rektor UNISNU Jepara, Dr. A. Khoirul Anam. (eko/redaksi)

1 day ago
10

















































