JAKARTA, iNews.id - Daftar penyakit yang muncul akibat banjir perlu jadi perhatian semua orang, baik itu korban banjir maupun pemerintah daerah agar bisa memberi intervensi tepat pada risiko penyakit akibat banjir.
Banjir Bekasi menjadi yang cukup parah dan kini paling disorot publik. Banjir melanda banyak area di wilayah tersebut, beberapa orang bahkan tidak bisa dievakuasi dengan alasan akses yang sulit.

Baca Juga
Breaking News: Stadion Patriot Banjir, Persija Jakarta vs PSIS Semarang Ditunda
Bicara soal risiko kesehatan para korban banjir, mereka tidak hanya berisiko mengalami demam atau masuk angin, tapi ada beberapa penyakit serius akibat banjir.
Nah, di artikel ini akan dibahas penyakit apa saja yang bisa terjadi akibat banjir. Simak beritanya sampai selesai.

Baca Juga
Viral Layanan Gratis Evakuasi Ular dan Reptil bagi Korban Banjir Bekasi dan Sekitarnya
Daftar Penyakit yang Muncul akibat Banjir
1. Penyakit Kulit
Penyakit kulit merupakan penyakit yang paling banyak mengenai para korban banjir. Penyakit kulit disebabkan oleh bakteri jenis E. Coli yang terbawa air banjir.
Biasanya korban yang terkena penyakit kulit memiliki gejala seperti ruam atau bercak bercak merah pada kulit dan terasa sangat gatal. Jika tidak segera diatasi, ruam dan bercak merah tersebut dapat menyebar dan melebar ke bagian kulit lainnya.

Baca Juga
Warga Pondok Gede Permai Bertahan di Lantai Dua Akibat Banjir 4 Meter
Cara mencegah agar tidak terkena penyakit kulit yaitu dengan langsung mencuci bagian tubuh yang terkena air banjir, tetapi kalau sudah terkena penyakit kulit, Anda bisa langsung pergi ke rumah sakit atau klinik.
2. Malaria

Baca Juga
Cerita Warga Bekasi Timur Rumahnya Terendam Banjir: Melebihi 2020, Ini Paling Parah
Genangan air banjir bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, dan ini membuka celah untuk penyakit malaria. Malaria disebabkan oleh parasit jenis plasmodium, parasit ini masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
Malaria memiliki gejala seperti demam tinggi yang disertai dengan rasa lemas. Penyakit ini harus segera ditangani, jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat malaria dapat berakibat fatal, karena parasit yang masuk ke tubuh akan mengganggu pasokan darah yang dialirkan ke organ vital.

Baca Juga
PT SAU Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Pelalawan
Salah satu cara efektif agar tidak terkena malaria yaitu dengan rutin menyemprotkan obat nyamuk atau menggunakan lotion anti nyamuk dan pakaian tertutup, serta hindari adanya genangan air di dalam rumah.
3. DBD (demam berdarah)
Mirip dengan malaria, penyakit DBD atau demam berdarah juga disebabkan oleh virus yang dibawa gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Demam berdarah merupakan golongan penyakit serius dan mematikan jika tidak segera mendapatkan penanganan intensif.
Gejala awal demam berdarah pada anak-anak dan bayi adalah demam yang disertai dengan ruam pada kulit, sementara gejala pada orang dewasa dapat berupa demam disertai nyeri otot, sakit kepala yang dahsyat, nyeri pada bagian belakang mata, dan gejala lainnya.
Cara untuk mencegah terkena demam berdarah dengue ini mirip seperti pencegahan malaria yaitu dengan menyemprotkan obat nyamuk atau menggunakan lotion anti nyamuk, pakaian tertutup, serta hindari adanya genangan air di dalam rumah dan mendapatkan vaksin DBD.
4. Diare
Lingkungan yang kotor pasca banjir dan bakteri yang terbawa banjir mengontaminasi makanan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya diare.
Diare memiliki berbagai macam gejala, mulai dari sakit perut ringan disertai dengan buang air besar (BAB) yang tidak terlalu encer, hingga sakit perut yang hebat disertai dengan intensitas BAB yang cukup sering dan disertai dengan keluarnya lendir dan darah.
Banyak yang menganggap remeh penyakit ini, tetapi kenyataannya penyakit ini tidak boleh dianggap remeh. Sebab, menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya setiap tahun ada sekitar 2 juta anak di bawah usia 5 tahun di dunia yang meninggal akibat diare. Sebanyak 8,5 persen dari angka tersebut merupakan anak yang berasal dari negara asia tenggara, termasuk indonesia.
Cara mencegah agar tidak terkena diare yaitu dengan cara mencuci tangan hingga bersih sebelum makan, olah makanan hingga matang dan berikan vaksin Rotavirus kepada anak anak.