JAKARTA, iNews.id - Pegiat media sosial dr Tifauzia Tyassuma menjelaskan terkait hasil risetnya soal foto yang ada pada ijazah Jokowi yang beredar di media sosial. Menurutnya, foto pada ijazah tersebut bukanlah foto Joko Widodo yang pernah menjabat sebagai Presiden ke-7 RI.
"Walaupun ini foto, katakanlah mungkin sekitar 30-40 tahun lalu dengan foto masa muda, yang orang sama-sama bernama Joko Widodo, yang 10 tahun itu menjadi Presiden, ini jelas bukan foto beliau," ucap Dokter Tifa dalam acara Rakyat Bersuara bertema Tiga Terlapor Ijazah Jokowi Bersaksi di iNews, Selasa (29/4/2025).

Baca Juga
Siapa Hakim Sidang Ijazah Palsu Jokowi? Simak Profil Lengkapnya!
Dia melihat persoalan ijazah Jokowi yang beredar di media sosial menggunakan domain kedokteran, khususnya anatomi lantaran dia menekuni bidang tersebut.
Tifa melakukan riset salah satunya pada foto yang ada dalam ijazah tersebut, dilihat dari sisi gigi, hidung, dan lainnya berkaitan anatomi.

Baca Juga
Profil Achmad Soemitro dan Kontroversi Ijazah Palsu Jokowi
"Jadi dari persoalan gigi, persoalan hidung, artinya yang saya cermati adalah foto, foto pada ijazah yang beredar di internet. Artinya materi riset, materi penelitian saya adalah ijazah yang beredar di internet. Karena itu materi satu-satunya yang kita punya, kalau ini adalah ijazah yang di klaim sebagai ijazah Joko Widodo yang menjadi Presiden 2014-2024, maka ini palsu," katanya.
Tifa menerangkan, manakala ijazah Jokowi yang beredar di internet tersebut di klaim sebagai ijazah milik Joko Widodo yang pernah menjadi Presiden RI, dia menilai ijazah tersebut palsu. Hal itu dia lihat berdasarkan foto hingga tanggal kelulusan yang tercantum dalam ijazah tersebut.

Baca Juga
Apa Judul Skripsi Jokowi? Ini Fakta dan Kaitannya dengan Isu Ijazah Palsu
"Dari mana saya melihat dari foto (itu) satu, kedua dari tanggal dia lulus, tanggal 5 November 1985 yang menjadikan saya ragu apakah ijazah ini betul-betul asli ataukah tidak," ucapnya.
Dia menjabarkan, dari foto pada ijazah itu, seorang dokter yang mendalami anatomi bisa membedakan antara orang pada foto 1 merupakan orang yang ada pada foto lainnya ataukah bukan.
Setidaknya, ada 5 perangkat bagaimana bisa membedakan orang pada foto 1 dengan orang pada foto lainnya yang dijadikan sebagai pembanding.
"Kalau dari foto, dari sisi orang yang mendalami anatomi seorang dokter itu sudah bisa membedakan, kami punya keahlian katakanlah yah, kami punya keilmuan tuk membedakan apakah foto ini, walaupun ini foto katakanlah mungkin sekitar 30-40 tahun lalu dengan foto masa muda, yang orang sama-sama bernama Joko Widodo, yang 10 tahun itu menjadi Presiden, ini jelas bukan foto beliau," ujarnya.
"Jadi, kita bisa melihat itu secara anatomi dan morfologi itu dari lima perangkat wajah saja kita bisa membedakan, ini tak usah pakai digital teknologi yah, artinya dengan face recognition yang sampai di level nano teknologi menggunakan mata saja yah, mata seorang dokter. Kita dari perangkat wajah sini saja sudah bisa membedakan apakah foto 1 dengan foto lain, foto ke 2 yang kita jadikan sebagai komparasi studi itu, orang yang sama atau tidak begitu," kata dia.
Tifa menuturkan, lima perangkat dimaksud, pertama dari jarak antarmata lantaran jarak antarmata itu akan sulit dioperasi plastik. Sebabnya, jarang antarmata memiliki banyak perangkat dan kompleks.
"Sehingga, jarak antarmata bisa bisa kita bedakan apakah foto disini (foto 1) dengan mata di foto disini (foto pembanding) itu orang yang sama atau tidak," ujarnya.
Kedua, tambahnya, dari tulang hidung lantaran panjang tulang hidung tak bisa dimanipulasi, ketiga susunan gigi geligi, keempat tulang dagu, dan kelima telinga.
Editor: Aditya Pratama