WASHINGTON, iNews.id - Pete Hegseth, calon Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serika (AS) yang ditunjuk Donald Trump, ternyata tersandung kasus. Hegseth pernah membayar seorang perempuan untuk tutup mulut terkait tuduhan kekerasan seksual yang dilakukannya.
Hegseth mengakui telah membayar perempuan tersebut, namun dia membanta melakukan kekerasan seksual. Hubungan itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Baca Juga
Tokoh Muslim AS Pendukung Trump Kecewa dengan Susunan Kabinet, Diisi Politisi Pro-Israel
Kasus ini berlangsung sebelum Hegseth ditunjuk Trump sebagai menhan atau saat dia menjadi host di stasiun televisi Fox News.
Timothy Parlatore, pengacara pria veteran perang Irak dan Afghanistan itu, membenarkan soal pembayaran tersebut. Namun dia menegaskan kliennya tetap tidak bersalah.
Baca Juga
Marco Rubio Ditunjuk Donald Trump Jadi Menlu AS, Pernah Bela Muslim Uighur China
Parlatore mengatakan, jumlah uang yang dibayar hanya sedikit, tujuannya untuk menyelesaikan tuduhan tersebut. Kliennya khawatir tuduhan itu bisa merusak kariernya di Fox News di tengah gencarnya kampanye #MeToo, gerakan yang berubah skalanya menjadi global untuk mengungkap kasus kekerasan seksual yang dialami para pesohor dunia.
Kasus ini menjadi ramai setelah surat kabar The Washington Post mengangkatnya pada Sabtu (15/11/22024). Artikel itu menyertakan sebuah memo yang dikirim perempuan yang mengaku sebagai korban Hegseth kepada tim transisi pemerintahan Trump.
Baca Juga
Trump Tunjuk Host Acara Televisi Pete Hegseth sebagai Menteri Pertahanan, Ini Sosoknya
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow