Heboh Gus Miftah, Waketum MUI Nilai Perlu Ada Kode Etik Pendakwah

3 weeks ago 12

JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas merespons adanya usulan sertifikasi pendakwah. Menurutnya yang diperlukan bukanlah sertifikasi, melainkan kode etik pendakwah.

Kode etik bisa diterbitkan agar pendakwah tidak mudah mencaci, mengejek hingga menghina jemaah maupun orang lain seperti yang dilakukan Miftah Maulana alias Gus Miftah kepada pedagang es teh.

 Kalau Gak Begini, Ustaz yang Baik Gak Kelihatan

Baca Juga

Sujiwo Tejo Sindir Gus Miftah Berjasa: Kalau Gak Begini, Ustaz yang Baik Gak Kelihatan

“Menurut saya yang penting kita bicarakan bukan sertifikasi dai, bukan standarisasi dai, bukan dai bersertifikat. Kesimpulan saya ya, adalah kode etik dai,” kata Anwar dalam acara Rakyat Bersuara bertajuk 'Miftah Terselip Lidah, Butuh Sertifikat Pendakwah?' di iNews, Selasa (10/12/2024) malam.

 Heboh Gus Miftah, Anggota DPR Usul Sertifikasi Pendakwah

Baca Juga

RAKYAT BERSUARA: Heboh Gus Miftah, Anggota DPR Usul Sertifikasi Pendakwah

“Jangan sampai para dai ini, dengan mudah mencaci, memaki, mengejek, menghina. Karena yang membuat ribut itu saya rasa pelanggaran terhadap etik, bukan pelanggaran kompetensi dan keahliannya,” sambungnya.

Menurutnya, olok-olok yang dilakukan Miftah kepada pedagang es juga tidak ada hubungannya dengan substansi ceramah yang diberikan pada saat itu. Miftah hanya melanggar akhlak atau etika.

Sementara mengenai sertifikasi, menurutnya akan sangat sulit dilakukan. Pasalnya, setiap pendakwah memiliki mazhab yang berbeda-beda.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |