BERLIN, iNews.id - Grup Telegram bisa beranggotakan hingga 200.000 orang yang memiliki ketertarikan dengan topik sama. Namun, apa jadinya jika aplikasi perpesanan instan itu berisi orang-orang yang senang membahas cara membius dan memperkosa perempuan?
Fakta mengerikan ini diungkap oleh Jerman. Ada grup obrolan Telegram beranggotakan 70.000 pria di seluruh dunia yang isinya berbagi saran secara eksplisit tentang cara membius, melakukan kekerasan seksual, dan memperkosa perempuan.
Baca Juga
Kasus Istri Diperkosa Puluhan Pria di Prancis: 50 Orang Dibui, Mantan Tentara hingga Jurnalis
Dari hasil investigasi, grup-grup yang sebagian besar berkomunikasi dalam bahasa Inggris ini berisi orang-orang dari berbagai negara yang saling bertukar metode secara terperinci tentang cara untuk melumpuhkan dan memperkosa perempuan. Yang lebih mengerikan, pengguna menargetkan orang-orang di rumah tangga mereka sendiri seperti istri, pasangan, saudara perempuan hingga ibunya.
"Para anggota yang mengklaim telah menyerang istri dan anggota keluarga perempuan mereka, bahkan berbagi saran dan petunjuk tentang cara melakukannya hal yang sama," demikian hasil investigasi di Jerman tersebut, dilansir dari Daily Mail, Selasa (7/1/2024).
Baca Juga
Pria Prancis yang Serahkan Istrinya Diperkosa Puluhan Orang Divonis 20 Tahun Penjara
Hasil investigasi juga mengungkap, para anggota grup obrolan di Telegram itu berbagi gambar dan video langsung tentang kekerasan seksual terhadap perempuan yang menjadi orang-orang dekat mereka. Bahkan, seorang pria Jerman mengatakan, dia akan membius istrinya dan mengajak pria lain menyerangnya secara seksual.
Keberadaan grup Telegram 'obrolan pemerkosaan' itu ditemukan selama investigasi selama setahun oleh penyiar Jerman ARD dan tim investigasi STRG_F. Menurut Daily Telegraph, para pengguna juga saling bertukar kiat tentang cara membius pasangan dan berbagi tautan ke toko online tempat membeli obat penenang yang disamarkan sebagai produk rambut.
Baca Juga
Cara Hapus Akun Telegram untuk Mengamankan Privasi Anda
Selama penyelidikan berlangsung, beberapa grup telah ditutup. Namun, mereka tidak berhenti begitu saja. Anggota kembali dikirimi tautan untuk bergabung dengan grup baru yang membahas topik serupa, bagaimana melumpuhkan dan memerkosa perempuan.
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow