JAKARTA, iNews.id - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi untuk bidang hilirisasi mencapai Rp407,8 triliun sepanjang 2024. Angka ini berkontribusi 23,8 persen dari total realisasi investasi tahun lalu yang menembus Rp1.714,2 triliun.
“Kontribusi investasi hilirisasi ini cukup konsisten, tahun lalu di sekitar 22an persen,” ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Baca Juga
Bahli Ungkap Indonesia-India Jajaki Kerja Sama Hilirisasi Batu Bara dan Nikel
Adapun capaian itu terhitung juga tumbuh 8,63 persen year-on-year (yoy). Dari beragam sektor, hilirisasi mineral terutama smelter menjadi kontributor terbesar dengan total investasi sebesar Rp245,2 triliun.
Sub-sektor nikel mendominasi senilai Rp153,2 triliun, diikuti oleh tembaga (Rp68,5 triliun), bauksit (Rp21,8 triliun), dan timah (Rp1,6 triliun).
Baca Juga
Prabowo Tunjuk Bahlil Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional
“Kita sudah memulai dengan nikel, dengan mempunyai kontribusi sangat baik, sejak kita memberlakukan hilirisasi di nikel,” katanya.
Sektor kehutanan juga menunjukkan kontribusi signifikan dengan realisasi Rp64 triliun, menghasilkan produk seperti pulp, kertas tisu, hingga karton.
Baca Juga