JAKARTA, iNews.id - Istana memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memenuhi standar kandungan gizi. Menu yang disediakan tidak wajib berupa daging dan susu.
“Jadi di sini yang ada adalah standar kandungan gizi, standar higienitas dan standar kelola limbah yang berkelanjutan,” kata Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Presiden, Dedek Prayudi dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).

Baca Juga
Makan Bergizi Gratis Dimulai, Distribusi Dibagi 2 Gelombang
Pria yang akrab disapa Uki itu menegaskan tidak ada standar menu khusus untuk program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka tersebut.

“Artinya wajib susu itu enggak ada, wajib daging itu enggak ada. Bahkan pemenuhan karbohidrat bisa saja dengan nasi, bisa saja kami temui ada anak yang punya semacam fobia terhadap nasi, maka karbohidrat diganti kentang,” tutur dia.

Baca Juga
Hari Pertama Makan Bergizi Gratis di Sukajadi Bandung, 3.330 Porsi Dibagikan ke Pelajar SD dan SMP
Uki menjelaskan program ini tidak hanya menyasar anak sekolah, namun juga ibu hamil, menyusui dan balita. Menurut dia, proses penyaluran MBG melalui dua institusi, seperti sekolah-sekolah dan pesantren-pesantren.
“Kedua adalah untuk ibu-ibu hamil, balita, itu adalah dipersiapkan oleh posyandu, distribusinya melalui posyandu jadi ada dua skema di sini, ada skema satu Posyandu mengantarkan makanan tersebut ke rumah-rumah penerima manfaat, ada juga skema dua ibu-ibu penerima manfaat itu yang datang," kata dia.

Baca Juga