Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon meninjau temuan objek diduga cagar budaya bawah air di sela-sela Bimbingan Teknis CBBA yang digelar pada 8—18 November 2024 di Desa Teluk Awur, Jepara. - (infojateng.id)
Jepara, Infojateng.id – Komitmen pelestarian dan pengelolaan cagar budaya terus dilakukan Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, salah satunya adalah pelestarian dan pengelolaan pada Cagar Budaya Bawah Air (CBBA).
Hal ini dilatarbelakangi Indonesia sebagai negara Kepulauan sehingga memiliki kekayaan budaya tak ternilai khususnya di bidang arkeologi dan maritim.
Upaya tersebut salah satunya adalah diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis CBBA yang digelar pada 8—18 November 2024 di Desa Teluk Awur, Jepara.
Kegiatan itu berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pelestarian CBBA, khususnya dalam bidang arkeologi maritim.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengatakan, peningkatan dan penguatan SDM CBBA sangat penting sebagai upaya antisipasi ekploitasi CBBA ilegal, oleh sebab itu dilakukan peningkatan kompetensi SDM kebudayaan agar dapat mengelola CBBA secara profesional.
Menurutnya, temuan ini bukan hanya sekadar artefak dan ekofak, tetapi juga cerminan dari kebesaran budaya maritim yang pernah dimiliki oleh bangsa kita.
“Dengan adanya temuan ini, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi pelaku CBBA, agar potensi yang ada Indonesia dapat terus terjaga serta dimanfaatkan secara berkelanjutan bagi generasi mendatang,” kata Fadli Zon di lokasi kegiatan, Jumat (15/10/2024) sore.
Dikatakannya, kekayaan di bawah air harus diselamatkan dan dilindungi karena di Indonesia sendiri kurang lebih ada 400 titik potensi objek diduga cagar budaya (ODCB) bawah air.
Oleh karena itu, lanjut dia, kegiatan tersebut penting dilakukan sebagai bagian dari upaya mencari keutuhan pengetahuan yang di dalamnya terdapat literasi dan nilai edukasi.
“Kita lihat wilayah Jepara banyak ditemukan benda cagar budaya. Ini merupakan kekayaan budaya dan harus kita pelajari sebagai kekayaan intelektual,” ungkapnya.
Selama prosesi kegiatan yang diikuti 36 peserta dari berbagai sektor, termasuk asosiasi industri BMKT (Barang Muatan Kapal Tenggelam), Balai Pelestarian Kebudayaan, akademisi, dan komunitas publik yang peduli pada pelestarian CBBA itu berhasil ditemukan beberapa jenis temuan berupa pecahan keramik, gerabah yang disinyalir peninggalan dari kapal—kapal Tiongkok yang karam.
Sementara itu, Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, Kabupaten Jepara memang memiliki kekayaan cagar budaya yang melimpah.
Tak hanya itu juga, Jepara juga memiliki pahlawan nasional perempuan yang hebat juga terdapat potensi pariwisata unggulan seperti di Kepulauan Karimunjawa. (eko/redaksi)