JAKARTA, iNews.id - Kenapa rasisme di Korea Selatan tinggi? Hal ini terjadi karena masyarakat Korea Selatan masih sangat menjunjung tinggi identitas etnis yang dianggap seragam dan homogen.
Banyak orang di sana merasa sulit menerima perbedaan, terutama terhadap orang asing yang datang dari negara lain. Kurangnya pemahaman tentang keberagaman dan kebiasaan yang masih kuat terhadap nasionalisme membuat diskriminasi rasial masih sering terjadi.
Rasisme di Korea Selatan menjadi isu yang semakin mendapat perhatian, terutama dalam konteks perubahan sosial dan demografis negara tersebut.

Baca Juga
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Menurut Gi-Wook Shin, seorang ahli dari Stanford University yang mengkaji fenomena ini secara mendalam, ada beberapa faktor utama yang menjelaskan kenapa rasisme di Korea Selatan tergolong tinggi dibandingkan dengan negara lain.
Kenapa Rasisme di Korea Selatan Tinggi?
1. Nasionalisme yang Kuat dan Identitas Etnis Tunggal
Salah satu alasan utama kenapa rasisme di Korea Selatan tinggi adalah karena kuatnya nasionalisme yang berakar pada konsep identitas etnis tunggal (ethnic homogeneity).

Baca Juga
Kenapa Babi Haram Dimakan? Dalil Al-Qur’an dan Hadis Sahih Serta Hikmah Pengharamannya
Korea Selatan selama ini memandang dirinya sebagai bangsa yang homogen, dengan sedikit keberagaman etnis. Hal ini menyebabkan masyarakat Korea Selatan cenderung melihat orang asing atau kelompok etnis minoritas sebagai “yang lain” atau orang luar yang mengancam kesatuan nasional.
2. Kurangnya Pengalaman Multikulturalisme
Korea Selatan baru mulai menghadapi realitas masyarakat multikultural dalam beberapa dekade terakhir, terutama karena meningkatnya jumlah pekerja migran dan pernikahan antar-etnis.

Baca Juga
Kekayaan 50 Orang Terkaya di Korea Selatan Turun, Kenapa?
Namun, proses adaptasi terhadap keberagaman ini masih lambat. Menurut Gi-Wook Shin, meskipun ada kemajuan dalam perlindungan terhadap diskriminasi gender dan seksual, perlindungan terhadap diskriminasi rasial masih jauh tertinggal karena kurangnya pemahaman dan penerimaan terhadap keberagaman.
3. Sistem Sosial dan Kebijakan yang Belum Mendukung Keberagaman
Kebijakan pemerintah dan sistem sosial di Korea Selatan selama ini belum sepenuhnya mendukung integrasi dan perlindungan bagi kelompok minoritas. Hal ini memperkuat sikap eksklusif dan diskriminatif di masyarakat.

Baca Juga
Kenapa Politik Itu Kejam? Antara Demokrasi, Etika dan Perebutan Kekuasaan
Gi-Wook Shin menekankan pentingnya pembangunan identitas multikultural yang inklusif agar rasisme dapat dikurangi secara signifikan.