JAKARTA, iNews.id - Kisah sukses Amancio Ortega, pemilik merek fesyen terkemuka di dunia, Zara yang ternyata putus sekolah saat masa remaja. Terlahir dari keluarga miskin, Ortega turut membantu perekonomian keluarga sejak masih kecil.
Keluarganya bahkan pernah tinggal di sebuah rumah pengemis di lokasi tempat tinggal pekerja kereta api. Saat menginjak usia 14 tahun, Ortega dan keluarganya pindah ke La Coruna karena pekerjaan ayahnya di bidang kereta api.

Baca Juga
Bapanas Pastikan Penghapusan Kuota Impor Tak Jadi Ancaman Bagi Industri Lokal
Ortega dan keluargamya berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di kota tersebut. Kondisi hidup yang dialaminya membuat Ortega bertekad untuk keluar dari garis kemiskinan dan bersumpah tidak akan membuat keluarganya menderita.
Dia pun memutuskan berhenti sekolah saat usia remaja untuk bekerja di toko baju sebagai asisten penjahit.

Baca Juga
Harta Miliarder Dunia Ambles Rp8.876 Triliun dalam 2 Hari Imbas Penerapan Tarif Trump
Setelah 10 tahun pengalaman kerja mengelola koperasi menjahit, Ortega mendirikan perusahaan pertamanya bernama Confecciones GOA, S.A. pada tahun 1963.
Dalam merintis usahanya, Ortega mengembangkan tren mode bersama keluarganya. Saudara laki-lakinya, Antonio berperan memimpin urusan komersial. Kemudian, saudara perempuannya, Josefa bertanggung jawab atas pembukuan. Lalu, calon istrinya, Rosalía Mera Goyenechea (dan kemudian menjadi istri) berperan sebagai mitra bisnis.

Baca Juga
Siapa Jannie Mouton? Dipecat saat Umur 48 Kini Jadi Miliarder
Ortega membuka gerai Zara pertama pada tahun 1975 di La Coruna, Spanyol. Saat awal merintis, dia menamainya dengan Zorba, diambil dari film klasik Zorba the Greek. Tak lama setelah mengetahui ada bar dengan nama yang sama di dekat gerainya, Ortega mengubah Zorba menjadi Zara.
Gerai Zara menjual berbagai produk pakaian yang memiliki kemiripan dengan brand kelas atas pada saat itu. Meski begitu, Zara menjual produknya dengan harga yang relatif lebih murah dibanding pesaingnya.

Baca Juga