BEIJING, iNews.id - Korban tewas akibat gempa bumi bermagnitudo 7,1 yang mengguncang Tibet, wilayah otonomi khusus China, bertambah menjadi 53 orang. Selain itu 62 lainnya luka.
"Hingga pukul 12.30 (waktu setempat) 7 Januari, akibat gempa bumi di Kota Xigaze, Dingri, 53 orang meninggal dan 62 lainnya luka," bunyi pernyataan pusat krisis tanggap darurat di Tibet, seperti dikutip dari kantor berita Xinhua.
Baca Juga
Gempa M7,1 di Tibet, 36 Orang Tewas
Korban masih mungkin bertambah seiring proses pencarian yang tengah berlangsung. Lokasi gempa bumi berada di ketinggian di atas 4.000 mdpl.
Otoritas kegempaan China mencatat 49 gempa susulan pasca-guncangan utama pada pukul 09.05.
Baca Juga
Gempa Dahsyat M7,1 di Tibet dan Nepal, Banyak Bangunan Ambruk
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkap kekuatan gempa M7,1 bertitik pusat di Shigatse, kota terbesar kedua di Tibet dengan kedalaman 10 km. Sementara Pusat Jaringan Gempa Bumi China menyebut kekuatan gempa M6,8 dengan kedalaman yang sama.
Presiden China Xi Jinping mengeluarkan perintah darurat kepda jajarannya agar melakukan segala upaya untuk melakukan mencari dan menyelamatkan para korban. Pencarian dan evakuasi yang cepat bisa meminalisasi jatuhnya korban lebih banyak.
Baca Juga
Breaking News: Gempa Dahsyat M 7,1 Guncang Nepal, Terasa hingga India dan China
"Segala upaya harus dilakukan untuk melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan, memberikan bantuan kepada para korban, meminimalkan jatuhnya korban, mencegah konsekuensi negatif sekunder," kata Xi, dalam pernyataannya.