MOSKOW, iNews.id - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyebut negaranya berhasil menguji coba rudal balistik hipersonik terbaru yang lebih canggih. Rudal jarak menengah tersebut diklaim tak bisa dihentikan oleh sistem pertahanan udara apa pun yang ada saat ini.
"Kinerja sistem rudal hipersonik jarak menengah terbaru kami tidak bisa diabaikan oleh seluruh dunia, dan sistem tersebut bisa melakukan serangan militer serius terhadap musuh sambil secara efektif mengalahkan sistem pertahanan yang rapat," kata Kim yang juga memantau langsung peluncura, seperti diaporkan kantor berita KCNA, Selasa (7/1/2025).
Baca Juga
Korut Tembakkan Rudal Balistik Hipersonik Pertama di 2025, Terbang 1.100 Km ke Laut Jepang
Rudal tersebut, lanjut Kim, didesain untuk mengalahkan semua negara musuh di kawasan Asia-Pasifik. Uji coba tersebut membuktikan tanpa ada keraguan bahwa Korut aktif mengembangkan sistem persenjataan jenis baru yang sangat kuat, termasuk rudal balistik hipersonik jarak menengah, guna mengatasi berbagai ancaman keamanan dari musuh.
Korut menembakkan rudal balistik jarak menengah ke arah Laut Jepang pada Senin (6/1/2025). Rudal menjelajah sejauh 1.500 km (sebelumnya disebutkan 1.100 km), mencapai ketinggian 99,8 km, dan mengenai target tiruan di laut.
Baca Juga
Nah! Kim Jong Un Perintahkan Perwira Korut Tingkatkan Kemampuan Perang Hadapi Amerika Cs
Ini merupakan rudal pertama yang diluncurkan Korut sepanjang 2025 atau 2 pekan menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS.
Dalam beberapa kesempatan, Korut selalu mengaitkan uji coba rudal-rudalnya dengan aktivitas AS di Semenanjung Korea, seperti latihan perang gabungan dengan militer Korea Selatan dan Jepang atau sekadar pengerahan peralatan militer.
Baca Juga
Ngeri! Rudal yang Dijajal Korut Hwasong-19, Bisa Jangkau Hampir Seluruh Daratan AS
Uji coba terakhir rudal Korut sebelum ini berlangsung pada 5 November 2024. Salah satu rudal yang diuji coba Korut tahun lalu adalah Hwasong-19. Rudal balistik antar-benua (ICBM) itu merupakan senjata terkuat yang dimiliki Korut dan diklaim bisa menjangkau seluruh daratan AS.
Editor: Anton Suhartono