JAKARTA, iNews.id - Prilly Latuconsina mengungkapkan kriteria pria idaman yang dianggapnya cocok untuk menjadi pasangan hidup. Apakah harus mapan dan independen?
Prilly Latuconsina sedang jadi buah bibir di media sosial karena pernyataannya mengenai wanita independen yang semakin banyak, tapi pria mapan sedikit. Gegara pernyataan tersebut, Prilly dapat banyak komentar negatif dari netizen.
Baca Juga
Viral Prilly Latuconsina Dihujat gegara Sebut Wanita Independen Semakin Banyak, Netizen Insecure?
Perdebatan pun terjadi di jagat maya setelah Prilly menyampaikan hal itu. Ada netizen yang mendukung Prilly, tapi tak sedikit menyayangkan Prilly berkata demikian. Bahkan, ada yang berkomentar kalau apa yang disampaikan Prilly adalah alasan dia susah bertemu dengan jodohnya.
Terlepas dari itu, banyak netizen penasaran memangnya seperti apa sih kriteria pria idaman ala Prilly Latuconsina. Penasaran?
Baca Juga
Prilly Latuconsina Jadi The Alpha Under 40: Gak Boleh Cepat Puas
Prilly Latuconsina mengaku tidak sembarangan soal hati. Dia punya kriteria pria idaman yang menurutnya itu bisa bikin dia nyaman dan punya hubungan yang sehat.
Menurut Prilly, poin pertama yang harus dimiliki calon pasangan hidupnya adalah iman yang sama. Prilly Latuconsina beragama Islam, jadi dia ingin suaminya kelak beragama Islam juga.
Baca Juga
Daftar 20 Figur Muda Inspirasional Penerima The Alpha Under 40, Mahalini hingga Prilly Latuconsina
Kemudian, kriteria berikutnya adalah mapan dalam segala hal, bukan sekadar mapan finansial. Lalu, pria itu harus pekerja keras dan menyokong karier dan pekerjaannya yang segunung.
Menurut Prilly, dengan mendapatkan pria yang mendukung pekerjaannya, itu akan membuat dia 'secure' atau aman. Prilly tidak suka dengan pria yang minder atau insecure, karena apa yang telah dia torehkan sampai detik ini.
Baca Juga
Prilly Latuconsina Bikin Perusahaan Kapal Yacht, Netizen: Gebrakan Hidupnya Gak Main-Main!
Dalam beberapa wawancara, Prilly juga menyampaikan kalau dia menginginkan pria yang sudah selesai dengan masa lalunya. Dia tak ingin hadir di kehidupan seorang pria hanya sebagai 'ruang persinggahan'.