DAMASKUS, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) tiba-tiba mengumumkan bahwa jumlah tentaranya yang dikerahkan di Suriah saat ini 2.000 personel. Padahal, dalam pengumuman-pengumuman resmi sebelumnya AS selalu mengungkap jumlahnya hanya 900 personel.
Juru Bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon) Pat Ryder mengatakan penambahan pasukan di Suriah sudah berlangsung sebelum Presiden Bashar Al Assad digulingkan pada 8 Desember lalu. Namun dia tidak menyebutkan jangka waktunya.
Baca Juga
Tegas! Pasukan Perdamaian PBB Cabut Bendera Israel di Wilayah Suriah
"Kami telah menyampaikan kepada Anda secara rutin bahwa ada sekitar 900 tentara AS dikerahkan ke Suriah. Mengingat situasi di Suriah dan permintaan yang signifikan, kami baru mengetahui bahwa jumlahnya ternyata lebih tinggi," kata Ryder, seperti dikutip dari Al Jazeera.
"Jadi, saat diminta untuk mencari tahu, saya baru memahami hari ini bahwa, sebenarnya ada sekitar 2.000 tentara AS di Suriah," ujarnya, melanjutkan.
Baca Juga
Israel Pakai Istilah dari Kitab Suci untuk Benarkan Agresi Militer di Suriah
Dia menjelaskan, sebanyak 900 personel menjalani penugasan tetap jangka panjang di Suriah, sementara sisanya sebagai pasukan rotasi sementara.
Menurut Ryder, 1.100 tentara yang sebelumnya tidak diumumkan berada di Suriah untuk sementara waktu. Mereka telah dikerahkan selama beberapa bulan.
Baca Juga
Israel Rebut Wilayah Suriah, Turki: Mentalitas Penjajah!
AS mengirim pasukan ke Suriah sejak 2014 dengan misi utama melenyapkan ISIS. Meskipun ISIS sudah dikalahkan pada 2017, pasukan AS tetap bertahan di Suriah sampai saat ini.
AS bersekutu dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi etnis Kurdi. Mereka kini menguasai sebagian besar wilayah timur Suriah.