Nawal Yasin Kunjungi Korban Bullying dan Kekerasan Seksual di Jepara

1 day ago 9

Jepara, infojateng.id – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mengunjungi dua korban kasus bullying dan kekerasan seksual di Kabupaten Jepara, Minggu (23/11/2025).

Kunjungan tersebut merupakan respon cepat, setelah ditemukannya kasus yang membutuhkan penanganan hukum dan psikologis segera.

Nawal menemui dua korban yang masih berusia pelajar itu di sebuah rumah di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Jepara.

Dalam pertemuan tersebut, Nawal memberikan motivasi kepada para korban, laiknya seorang ibu kepada anaknya.

“Kami temukan dua korban dalam kasus bullying dan kekerasan seksual, dan kami sudah melakukan rujukan bantuan hukum,” ujar Nawal.

Pihaknya sudah menjalin koordinasi dengan TP PKK Jepara dan DP3AKB Jepara, untuk melakukan intervensi awal, mulai dari pendampingan hukum, hingga dukungan psikologis untuk proses pemulihan mental korban.

Saat ini satu pelaku sudah berhasil ditemukan, sementara pelaku lainnya masih dalam proses pencarian oleh aparat penegak hukum.

“Kita terus memantau dan memastikan anak-anak ini berada dalam pengawasan Pokja 1 PKK Jepara,” tegasnya.

Nawal juga menilai, meningkatnya laporan bukan pertanda memburuknya situasi, melainkan semakin banyak masyarakat yang berani berbicara.

Terlebih, seluruh pos bantuan hukum (Posbakum) di Jawa Tengah kini telah diresmikan Kemenkumham, sehingga akses bantuan hukum untuk masyarakat semakin mudah.

“Ke depan, PKK Jawa Tengah menyiapkan langkah preventif yang lebih kuat melalui program Pandu Cinta, sebuah upaya pencegahan pernikahan anak sekaligus edukasi mengenai kekerasan terhadap anak. Dari data yang ada, kasus paling tinggi adalah bullying, disusul kekerasan seksual,” ungkapnya.

Tak hanya itu, PKK juga akan memperketat mekanisme dispensasi nikah dengan menggandeng Pengadilan Agama. Nawal menegaskan, dispensasi tidak boleh diberikan secara longgar.

“Kita akan MoU dengan Pengadilan Agama untuk memperkuat klausulnya, supaya tidak mempermudah dispensasi,” imbuhnya.

Bagi keluarga yang memang harus menikah dalam kondisi darurat, pihaknya dan Pemprov Jateng menyiapkan rangkaian intervensi, mulai dari bimbingan pranikah bersama Kementerian Agama, dukungan ekonomi melalui pelatihan dan bantuan usaha dari Dinas Sosial atau Baznas, hingga penguatan ketahanan pangan lewat program PKK, seperti Hatinya PKK.

“Banyak hal yang bisa kita lakukan agar keluarga yang terbentuk tetap kuat, baik secara ekonomi maupun mental,” tuturnya.

Pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak juga menjadi perhatian serius Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin.

Salah satunya dengan meningkatkan peran Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) dalam program Kecamatan Berdaya.

Dalam kunjungan di Jepara, istri dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen tersebut juga mengajak ibu-ibu untuk mampu menjadi madrasah pertama bagi anaknya.

Hal itu disampaikan saat menghadiri acara di Pondon Pesantren Darussa’adah Desa Bugel, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |